Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah Mesir kuno, Dewi Heqet menjadi simbol kesuburan dan persalinan. Pemujaan Heqet berlangsung selama berabad-abad, dari Kerajaan Lama hingga periode Ptolemeus. Hal ini disebabkan karena pengaruhnya terhadap kesuburan, pertanian, dan praktik penguburan.
Sebagai salah satu dewa paling populer di Mesir kuno, Heqet dipuja oleh mereka yang menginginkan perlindungan selama kehamilan.
Asal-usul Heqet yang misterius dalam sejarah Mesir kuno
Asal-usul Heqet sebagai dewi agak kabur. “Tidak ada konsensus yang jelas di antara para sarjana tentang bagaimana dia pertama kali disembah,” tulis Lex Leigh di laman Ancient Origins.
Namun, ada beberapa teori berdasarkan bukti yang tersedia.
Heqet mungkin anggota kosmologi Heliopolitan, mitos penciptaan yang terkait dengan kota Heliopolis dalam sejarah Mesir kuno. Di sini, Heqet adalah salah satu dari delapan dewa yang membantu menciptakan dunia.
Teori lain menunjukkan bahwa Heqet mungkin dikaitkan dengan Ogdoad, sekelompok dewa primordial yang terkait dengan kekacauan. Di Ogdoad, Heqet sendiri berfungsi sebagai simbol kesuburan dan keteraturan.
Terlepas dari asal-usulnya yang sebenarnya, Heqet dengan cepat mendapatkan pengikut yang berdedikasi sepanjang sejarah Mesir kuno.
Persatuan Heqet dan Khnum yang suci dan subur
Di ranah mitologi Mesir kuno, mitra Heqet dalam penciptaan tidak lain adalah Khnum. Dewa Khnum adalah dewa penciptaan dan Sungai Nil.
Persatuan mereka dianggap sakral, mewakili kekuatan alam yang kuat dan kreatif yang mengarah pada penciptaan kehidupan baru.
Menurut catatan mitologis, pernikahan Heqet dan Khnum adalah peristiwa besar yang dihadiri oleh semua dewa dan dewi Mesir. Upacara diadakan di Mansion of Heqet, sebuah kuil yang didedikasikan untuknya yang terletak di Kota Qus.
Beberapa versi cerita menyatakan bahwa Heqet diciptakan oleh Khnum sendiri, menggunakan tanah liat dari tepi Sungai Nil. Pernikahan mereka merupakan simbol potensi kekuatan Sungai Nil yang subur untuk membawa kehidupan baru ke negeri itu.
Pernikahan Heqet dan Khnum bukan hanya penyatuan dewa, tetapi juga bertanggung jawab atas banjir tahunan Sungai Nil. Banjir dipandang penting untuk kesuburan tanah, membawa serta endapan lumpur yang kaya nutrisi.
Diyakini bahwa persatuan antara Heqet dan Khnum menciptakan sungai yang menyimpan lumpur subur di tanah. Hal ini memastikan bahwa kehidupan akan terus berkembang di wilayah tersebut.
Perkawinan Heqet dan Khnum adalah komponen penting dari mitologi Mesir kuno. “Penyatuan dua kekuatan dinamis yang memastikan kelangsungan hidup di Lembah Nil sepanjang sejarah Mesir kuno," tambah Leigh.
Pengaruh Heqet yang luas sepanjang sejarah Mesir kuno
Citra dan pengaruh Heqet jauh melampaui hubungannya dengan kesuburan. Gambar dan simbolnya digunakan dalam berbagai konteks. Mulai dari mempromosikan kehamilan yang sehat hingga membangkitkan orang mati.
Sebagai dewa persalinan, Heqet adalah pelindung vital bagi wanita yang mengandalkannya untuk kelahiran yang sukses. Kultus Heqet memainkan peran kunci dalam ritual kesuburan. Di sana, persembahan diberikan kepada sang dewi dengan harapan mendapatkan berkatnya.
Asosiasi Heqet dengan air dan banjir tahunan Sungai Nil menjadikannya tokoh penting dalam pertanian Mesir. Ia diyakini mengendalikan air dan memastikan kedatangannya tepat waktu. Karena itu, ia adalah dewi penting bagi petani dan pemilik lahan.
Pengaruh Heqet juga meluas ke konteks penguburan. Ia sering digambarkan ditemani dewa lain yang berperan di akhirat. Citra uniknya yang memiliki kepala katak membuatnya menjadi subjek populer dalam seni Mesir kuno. Katak sering digunakan dalam hieroglif untuk mewakili bunyi "heqet".
Heqet berperan dalam banyak mitos dan legenda dalam kepercayaan Mesir kuno, termasuk kelahiran Horus, putra Osiris dan Isis. Menurut mitos, Heqet membantu Isis dalam melahirkan Horus. Ia pun dipuji karena memberi bayi itu kekuatan ilahi.
Pusat Kultus Heqet
Pusat pemujaan Heqet terletak di kota kuno Qus, terletak di tepi barat Sungai Nil di Mesir Hulu. Kota ini pada zaman kuno dikenal sebagai Gesa atau Gesy. Gesa dianggap sebagai pusat keagamaan terkenal dengan kuil yang didedikasikan khusus untuk Heqet.
Mansion of Heqet, demikian nama kuil itu, dibangun selama periode Kerajaan Baru di Mesir kuno. Saat itu pemujaan Heqet mencapai puncaknya. Kuil yang indah itu dihiasi dengan pemandangan dewi dan dewa lain yang terkait dengan persalinan dan kesuburan, seperti Bes dan Taweret.
Di tengah kuil terdapat kolam suci yang diyakini memiliki khasiat penyembuhan, memberikan ritual pembersihan bagi mereka yang mencarinya.
Seiring berjalannya waktu, kuil Heqet di Qus mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Kuil itu terus menarik jemaah dan peziarah selama periode Yunani-Romawi di Mesir kuno. Meskipun sudah runtuh, kuil ini menjadi situs arkeologi penting untuk mempelajari budaya dan agama dalam sejarah Mesir kuno.
Simbolisme Heqet terus memberi kehidupan baru
Dewi Heqet memainkan peran penting dalam budaya dan kepercayaan dalam sejarah Mesir kuno, khususnya sebagai dewa kesuburan dan persalinan.
Meskipun asal usulnya agak misterius, pemujaannya tetap ada di seluruh Kerajaan Lama hingga periode Ptolemeus. Bahkan saat ini, reruntuhan kuil Heqet tetap menjadi bukti pentingnya dewi yang dihormati ini dalam budaya Mesir kuno.