Darius Agung menjadi penguasa Kekaisaran Persia Akhemeniyah
Sebelum Kambisus II meninggal, dia meninggalkan Darius untuk turun tangan dan mengambil alih tanggung jawab Kekaisaran Persia Akhemeniyah. Darius adalah salah satu jenderal sekaligus sepupu Kambisus II.
Tidak diragukan lagi, Darius terinspirasi oleh keberhasilan Koresh Agung yang mengesankan. “Jadi dia memutuskan untuk melanjutkan kepemimpinan dengan cara yang sama,” Sutherland menambahkan. Dia juga ingin menjadikan Persia sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan di wilayah tersebut.
Pemerintahan Darius dikaitkan dengan konspirasi karena ia membunuh Bardiya (Smerdis), putra Koresh lainnya. Hal itu dilakukan saat ia mencoba mengambil alih takhta Persia. Dalam Prasasti Bisitun, Darius membela perbuatannya. Ia menjelaskan bahwa ia membunuh seorang Magi Gaumata di Benteng Sikayauvati, karena ia berpura-pura menjadi Bardiya yang dibunuh oleh Kambisus.
Namun tidak semua setuju. Beberapa sarjana modern berpendapat bahwa Darius mengarang cerita Gaumata untuk membenarkan kesalahannya. Sejarawan meyakini bahwa raja yang terbunuh itu memang putra Koresh Agung. Untuk memperkuat statusnya, Darius juga menikahi putri Koresh II, Atossa.
Darius dengan brutal menekan pemberontakan
Darius I kemudian dikenal sebagai Darius Agung. Ia menjaga apa yang tersisa dari kekaisaran besar tersebut dengan menggunakan segala cara yang ada.
Darius harus segera meredam pemberontakan di Elam dan Babilonia setelah dinobatkan. Pemberontakan lain juga terjadi di Baktria, Media, Parthia, Asiria, dan Mesir kuno. Semua itu jelas membahayakan Kekaisaran Persia Akhemeniyah.
Pada tahun 522 Sebelum Masehi, hampir seluruh Kekaisaran Persia Akhemeniyah memberontak melawan Darius.
Situasinya kritis dan Darius harus menumpas semua pemberontakan di seluruh kekaisaran. Penindasan brutal terhadap lawan membantu memulihkan perbatasan.
Pada tahun 519 Sebelum Masehi, Darius I mengarahkan pasukannya melawan Suku Saks yang tinggal di stepa Asia Tengah. Dipercaya bahwa ia mencapai Amu Darya dan Syr Darya. Darius mencatat mereka sebagai suku yang ditaklukkan. Namun sebenarnya Kekaisaran Persia Akhemeniyah masih belum mendominasi seluruh Asia Tengah. Bahkan orang Skit mampu mengusir orang Persia dari tanah mereka.
Di puncak kejayaan Kekaisaran Persia Akhemeniyah, Darius berhasil menguasai sebagian besar Asia Barat, sebagian Kaukasus, sebagian Balkan, dan sebagian besar wilayah pesisir Laut Hitam. Ia pun menguasai Asia Tengah, sampai Lembah Indus di timur jauh, dan sebagian Afrika utara dan timur laut termasuk Mesir, Libya timur, dan pesisir Sudan.