Nationalgeographic.co.id—Kuil Zeus dianggap sebagai keajaiban dunia kuno dalam sejarah dunia. Selama berabad-abad, bangunan ini berdiri di puncak gunung yang menghadap ke Olympia. Kuil ini menjadi bukti kehebatan dewa-dewa mitologi Yunani kuno.
Dibangun pada kuartal kedua abad kelima Sebelum Masehi, Kuil Zeus dibangun dalam tatanan Doric gaya Yunani. “Kuil ini sarat dengan karya seni, marmer, dan keahlian terbaik,” tulis Bernadette Giacomazzo di laman All That’s Interesting.
Kehancurannya menandai berakhirnya sebuah era. Di saat yang sama, Kekaisaran Romawi Suci naik ke tampuk kekuasaan. Ritual pagan digantikan dengan agama Kristen yang paling awal. Kini, sisa-sisa kuil legendaris itu menjadi saksi bisu kemegahannya di masa lalu.
Selama bertahun-tahun, para arkeolog percaya bahwa kuil tersebut dijarah oleh Theodosius Muda pada tahun 426 Masehi. Aksinya itu sebagai bagian dari kebangkitan kaisar Romawi yang kemudian menjadi Kekaisaran Romawi Suci. Namun penemuan-penemuan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa sejarah memiliki cerita yang berbeda.
Berikut kisah nyata Kuil Zeus yang megah di masanya dan apa yang sebenarnya terjadi padanya.
Kuil Zeus: keajaiban dalam sejarah dunia kuno
Kuil Zeus merupakan sebuah keajaiban di masa lalu. Konon, kuil tersebut merupakan bangunan yang spektakuler. Terdapat perisai emas mewah untuk memperingati kemenangan Sparta di Tanagra. Perisai itu mengarah ke sebuah kuil besar yang dibangun dalam gaya hexastyle peripteral dengan 13 kolom di sisinya.
Desainnya dirancang oleh arsitek kuno yang terkenal, Libon dari Elis. Kuil tersebut sarat dengan mosaik Helenistik dari berbagai dewa dan dewi Yunani, termasuk Zeus. Mosaik dibuat dari marmer terbaik yang diimpor dari Paros, di Laut Aegea.
Sejarawan Yunani kuno, Pausanias, berkunjung ke Kuil Zeus pada abad kedua Masehi. Ia pun memuji keindahan kuil itu. Dalam bukunya, Description of Greek, ia menggambarkan Kuil Zeus sebagai representasi dewa itu sendiri di Bumi.
Kuil ini terdiri dari pronaos, cella dan opisthodomos. Baik pronaos maupun opisthodomos sama-sama bergaya antis. Di lantai pronaos terdapat sisa-sisa mosaik Helenistik dengan representasi kadal air. Di depan pronaos terdapat ruang persegi panjang kecil. Ruang itu dilapisi dengan lempengan marmer heksagonal. Ruangan ini menjadi tempat di mana para pemenang Olimpiade kuno dimahkotai.
Cella dibagi menjadi tiga bagian tengah dengan dua baris ganda dari tujuh kolom.