Marilyn Monroe: Kisah Hidup Sang Ikon Pop Sohor dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Minggu, 3 Desember 2023 | 16:12 WIB
Puluhan tahun berlalu setelah kematiannya, Marilyn Monroe tetap menjadi ikon penting budaya pop dalam sejarah dunia. Pada tahun 1999, Institut Film Amerika menempatkannya ke dalam kelompok wanita paling penting dari Zaman Keemasan Hollywood. (Dell Publications, Inc.)

Jeane meninggalkan pekerjaannya di pabrik pada tahun 1945 dan mulai berpose untuk Conover dan teman-temannya. Dia kemudian pindah sendiri dan menerima kontrak dengan Blue Book Agency, mengabaikan suaminya berada di medan perang. Di awal kariernya, Norma Jeane kebanyakan muncul dalam iklan dan publikasi pria. Agensi menganggap tubuhnya lebih cocok untuk fotografi pin-up alih-alih model fesyen kelas atas.

Dia mengubah warna rambutnya menjadi pirang. Di masa itu, Norma Jeane menjadi salah satu model agensi yang paling gigih dan bersemangat. Pada tahun 1946, fotonya ditampilkan di 33 halaman sampul berbagai majalah. Saat bekerja sebagai model, dia terkadang menggunakan nama samaran Jean Norman.

Pada tahun 1946, Norma Jeane menandatangani kontrak lain melalui pemilik agensi, tapi kali ini dengan agensi akting. Setelah gagal dalam tes layar di Paramount Pictures, dia diberikan audisi oleh eksekutif 20th Century Fox Ben Lyon. Jeane diberi kontrak umum dengan durasi yang ditentukan selama 6 bulan oleh produser Darryl F. Zanuck. Bersama Ben Lyon, Norma menciptakan nama samaran ikoniknya. Marilyn Monroe pun “lahir”.

Dia kemudian berpisah dari Dougherty, yang sangat tidak menyetujui pekerjaannya, pada bulan September 1946.

Menjadi Marilyn Monroe, sang ikon pop sohor dalam sejarah dunia

Selama semester awalnya di Fox, Monroe belajar menari dan menyanyi. Pada tahun 1947, ia menerima peran pertamanya, dimulai dengan Dangerous Years. Ia mempelajari teknik dan keterampilan mendalam yang diperlukan untuk tampil di depan kamera.

Fox tidak memperpanjang kontrak Monroe ketika kontrak pertama berakhir. Pasalnya, pelatih akting Monroe percaya bahwa dia terlalu malu dan takut untuk mengejar karir di dunia akting. “Monroe kembali menjadi model sambil bekerja serabutan dari waktu ke waktu di berbagai studio film,” tambah Oliveira.

Monroe melanjutkan studinya di Teater Laboratorium Aktor. Drama Glamour Preferred, di mana dia bisa mendapatkan peran kecil, dibatalkan setelah hanya beberapa pertunjukan. Namun, Monroe terus membangun jaringan. Ia mengunjungi kantor produser, berteman dengan kolumnis tabloid, dan menjadi tuan rumah bagi orang-orang berpengaruh di acara studio.

Monroe kembali menjadi model setelah kontraknya dengan Columbia Pictures berakhir. Dia berpose untuk gambar yang digunakan dalam kalender dan iklan. Dia merasa nyaman dengan ketelanjangan. Bahkan, Monroe tidak ragu-ragu menerima peran apa pun yang mengharuskannya telanjang di depan kamera. Hal ini berbanding terbalik dengan sikapnya tradisional dan konservatif pada saat itu.

Monroe bertemu Johnny Hyde, wakil presiden William Morris Agency. Saat itu, ia menjadi wanita simpanan dan anak didiknya. Sebagai hasil dari hubungan mereka, Monroe bisa mendapatkan peran kecil di sejumlah film, termasuk All About Eve (1950) dan The Asphalt Jungle (1950) yang dipuji secara universal.

Meski singkat, Monroe akhirnya diakui sebagai aktris sejati berkat penampilannya di The Asphalt Jungle. Johnny Hyde mendapatkan kontrak 7 tahun dengan 20th Century Fox untuk Monroe pada bulan Desember 1950. Hanya beberapa hari setelah mengatur terobosan penting ini untuk Monroe, Hyde meninggal karena serangan jantung. Kematiannya meninggalkan Monroe patah hati dan sendirian.

Monroe memainkan peran kecil dalam tiga film komedi Fox yang sebagian sukses pada tahun 1951. Meskipun demikian, ia dipuji oleh media ternama seperti Los Angeles Daily News dan The New York Times. Media menyebutnya sebagai salah satu aktris pendatang baru yang paling menjanjikan.