Marilyn Monroe: Kisah Hidup Sang Ikon Pop Sohor dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Minggu, 3 Desember 2023 | 16:12 WIB
Puluhan tahun berlalu setelah kematiannya, Marilyn Monroe tetap menjadi ikon penting budaya pop dalam sejarah dunia. Pada tahun 1999, Institut Film Amerika menempatkannya ke dalam kelompok wanita paling penting dari Zaman Keemasan Hollywood. (Dell Publications, Inc.)

Studio membuat keputusan untuk menampilkan momen ketika Monroe berdiri di ventilasi bawah tanah di Manhattan. Angin sepoi-sepoi menerpa ujung gaun putihnya. Salah satu foto Monroe yang paling terkenal muncul tepat pada kesempatan ini. Beberapa orang menyatakan bahwa The Seven Year Itch menjadi salah satu film box office terbesar karena gaun koktail putihnya.

Foto tersebut memberikan keajaiban bagi karier Monroe. Ia ditempatkan di halaman teratas beberapa publikasi internasional. Perhatian tersebut ternyata terlalu berlebihan pada pasangannya dan berujung pada bubarnya pernikahan mereka. DiMaggio sangat marah dengan sirkus media seputar istrinya.

Monroe mengajukan permohonan cerai pada bulan Oktober 1954. Ia merasa tidak ada gunanya menunda-nunda hubungan yang akan merusak kehidupan profesional yang telah diperjuangkan dengan keras.

Kesehatannya menurun

Monroe memulai hubungan romantis dengan penulis Arthur Miller. Keduanya pada bulan Juni 1956. Setelah serangkaian film yang sukses secara komersial bersama Fox dan MMP, Monroe mengambil jeda untuk fokus pada hubungannya dengan Miller dan keluarga.

Karena endometriosis, Monroe mengalami kehamilan ektopik pada tahun 1957 dan kemudian mengalami keguguran. Setelah itu, dia dirawat di rumah sakit karena overdosis.

Pada bulan Juli 1958, Monroe kembali ke Hollywood untuk tampil di Some Like It Hot, sebuah komedi tentang peran gender yang dibuat oleh Billy Wilder. Dia ragu-ragu untuk memainkan peran pirang konyol lainnya di layar. Namun ikon pon itu setuju setelah Miller mendesaknya untuk melanjutkan akting.

Saat dia kesulitan mengingat dialognya dan mengikuti instruksi, Monroe berulang kali meminta pengambilan ulang. Kekhawatiran kesehatannya baru-baru ini berperan dalam hal ini. Tapi ia lebih memilih untuk mempertahankan pendiriannya dan menerapkan kebebasan artistik sepenuhnya. Dia terus berkembang menjadi dirinya sendiri, menolak untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi tentang tema atau genre filmnya. Posisinya pada saat itu membuat sebagian orang melihatnya sebagai salah satu pelopor feminisme.

Dengan daya tarik seksualnya, Monroe mendapatkan penghargaan Golden Globe untuk Aktris Terbaik.

Film terakhir

The Misfits karya John Huston, yang ditulis Miller untuk memberi Monroe peran film yang serius, adalah film terakhir yang diselesaikan Marilyn Monroe. Latihan Miller dalam mengerjakan ulang adegan pada malam sebelum pembuatan film menghadirkan tantangan lain baginya. Terlebih lagi, kesehatannya menjadi lebih buruk dari sebelumnya.

Ia kerap dirias ketika tidak sadarkan diri dan berada di bawah pengaruh narkotika. Syutingnya ditunda pada bulan Agustus sehingga dia bisa menghabiskan satu minggu penuh di fasilitas medis untuk melakukan detoksifikasi.

Setelah syuting selesai, Monroe dan Miller berselisih. Keduanya akhirnya bercerai pada Januari 1961. The Misfits tidak sukses di box office. Karena kesehatan Monroe yang menurun dan penggunaan narkoba, sisa tahun ini penuh dengan proyek yang dimulai dan dihentikan.

Pada musim semi tahun 1962, Monroe kembali lagi dan mulai syuting film Fox Something's Got to Give. Dean Martin dan Cyd Charisse akan ikut membintangi film arahan George Cukor yang akan diproduksi bersama oleh MMP. Fox memulai proyek tersebut sesuai jadwal pada akhir April, meskipun ada rekomendasi medis untuk menundanya.

Monroe tidak dapat bekerja selama berminggu-minggu karena penyakitnya. Namun studio memberikan tekanan padanya dengan secara terbuka menuduhnya berbohong tentang hal itu. Pada bulan Juni 1962, Fox memecat Monroe dan menggugatnya.

Monroe tinggal di distrik Brentwood di Los Angeles selama bulan-bulan terakhirnya. Pada sore hari tanggal 4 Agustus 1962, Eunice Murray, pengurus rumah tangganya, melihat cahaya di bawah pintu kamar Monroe. Saat memanggilnya, ia tidak mendapatkan jawaban dari Monroe dan menemukan bahwa pintunya terkunci. Murray kemudian menelepon psikiater Monroe. Ketika masuk lewat kamar tidur, ia menemukan Monroe tewas di tempat tidurnya.

Menurut laporan laboratorium, keracunan narkotika akut menjadi penyebab pasti kematiannya. Di samping tempat tidurnya, ditemukan botol pil kosong. Jumlah yang ditemukan dalam tubuh Monroe berkali-kali lipat melampaui tingkat yang dapat berakibat fatal. Temuan itu mengesampingkan kemungkinan bahwa ia overdosis secara tidak sengaja. Meskipun dilakukan penyelidikan ekstensif, bunuh diri pada akhirnya ditetapkan sebagai penyebab kematiannya.

Karena hubungannya dengan beberapa politisi penting, banyak yang membuat asumsi dan teori tentang kematiannya. Namun, tidak pernah ada bukti penyebab eksternal yang dapat membantah laporan resmi mengenai bunuh diri.

Pada tanggal 8 Agustus, pemakaman Marilyn Monroe dilangsungkan dan hanya teman terdekat serta keluarga yang hadir di sana. Joe DiMaggio, yang tetap dekat dengan Monroe setelah perceraian mereka, merencanakan upacara peringatan tersebut.

Saat pemakamannya, sejumlah besar orang berkumpul di jalan-jalan sekitar pemakaman. Mereka melakukan penghormatan terakhir bagi sang ikon pop sohor dalam sejarah dunia.