Marilyn Monroe: Kisah Hidup Sang Ikon Pop Sohor dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Minggu, 3 Desember 2023 | 16:12 WIB
Puluhan tahun berlalu setelah kematiannya, Marilyn Monroe tetap menjadi ikon penting budaya pop dalam sejarah dunia. Pada tahun 1999, Institut Film Amerika menempatkannya ke dalam kelompok wanita paling penting dari Zaman Keemasan Hollywood. (Dell Publications, Inc.)

Marilyn Monroe muncul dalam tiga film pada tahun 1953. Penata riasnya, Allan Snyder, menciptakan penampilan khasnya. Ia tampil dengan bibir merah tua, simbol kecantikan. Alis hitam terangkat untuk kontras dengan rambutnya yang diputihkan dan menarik perhatian pada kulit pucatnya.

Gentlemen Prefer Blondes bisa dibilang adalah film paling terkenal yang pernah menampilkan Marilyn Monroe. Gaun yang dibuat khusus untuk aktris tersebut oleh William Travilla. Gaun itu memiliki garis leher yang menjuntai dan lipatan ketat di bagian pinggang.

Terlepas dari semua ulasan positif yang diterima film tersebut, film tersebut juga dikritik oleh penonton yang lebih konservatif.

Salah satu foto ikonik Marilyn Monroe. (Corpus Christi Caller-Times)

Sebagai hasil dari Gentlemen Prefer Blondes, Monroe menjadi stereotip “wanita pirang selalu bodoh”. Gambaran ini terkait erat dengan kehadirannya di layar. Monroe dan Jane Russell masing-masing berperan sebagai gadis panggung yang rakus dalam film tersebut. Keduanya menampilkan daya tarik seks yang lebih unggul alih-alih kecerdasan sebenarnya.

Sekali lagi, majalah dan surat kabar menulis tentang penampilan Monroe. Dia kini menunjukkan kemampuan menyanyinya dengan kemahiran. Dia menarik perhatian khusus dari pers melalui nomor musikal Diamonds Are a Girl’s Best Friend. Tentu saja, interpretasi dari adegan musikal yang megah ini melekat pada stereotip yang kini menjadi bagian dari kepribadian Monroe. Ia menjadi simbol seks dan wanita pirang bodoh dalam sejarah dunia.

Bintang terhebat yang memiliki gaji rendah

Monroe menjadi salah satu bintang terhebat di 20th Century Fox. Namun karena ketentuan kontraknya tidak diubah sejak tahun 1950, ia menerima gaji yang jauh lebih rendah dibandingkan artis lain sekalibernya. Monroe juga tidak dapat memilih peran mana yang akan ia bintangi.

Manajemen di studio memblokir semua upayanya untuk mengambil bagian dalam film yang tidak menonjolkan daya tarik seksnya. Ketika dia menolak untuk memainkan peran yang tidak kompeten dalam komedi lainnya, Monroe diberi cuti pada bulan Januari 1954.

Untuk mengalihkan perhatian dari pemberitaan negatif, Monroe melakukan tindakan balasan dengan menikahi Joe DiMaggio. Ia membiarkan acara tersebut diiklankan dan difoto secara besar-besaran.

Pada bulan Januari 1954, Monroe dan DiMaggio naik pesawat ke Jepang untuk berbulan madu dan membantu klub bisbol Jepang dalam pelatihan mereka. Setelah kembali ke AS, Monroe akhirnya menandatangani kontrak baru dengan Fox pada bulan Maret 1954. Ia diberi kontrak baru dan peran utama dalam film adaptasi hit Broadway The Seven Year Itch.

Meski demikian, Monroe tetap memerankan peran yang sangat seksual. Peran ini memiliki dampak yang berbeda pada kehidupan Monroe. Pasangan barunya menganggap penggambaran dirinya sebagai simbol seks itu tidak menyenangkan.