Ketika Alexander Agung Jadi Murid Aristoteles di Sejarah Yunani Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 11 Januari 2024 | 12:48 WIB
Aristoteles dipanggil ke istana Makedonia oleh Raja Philip II untuk mengajari putranya, Alexander pada tahun 343 SM dalam catatan sejarah Yunani kuno. (Public domain)

Nationalgeographic.co.id–Dalam catatan sejarah Yunani kuno, Aristoteles pernah mengajar Alexander Agung yang masih muda. 

Kisah ini berawal dari Raja Philip II, penguasa yang cerdas dan ambisius, menyadari pentingnya membentuk putranya, Alexander Agung menjadi pemimpin yang cakap.

Dia mengatur agar Alexander dibimbing oleh beberapa pemikir terbaik pada masa itu, yang berpuncak pada penunjukan Aristoteles sebagai guru pribadinya.

Aristoteles dipanggil ke istana Makedonia oleh Raja Philip II untuk mengajari putranya, Alexander pada tahun 343 SM.

Kerajaan Makedonia merupakan kekuatan yang sedang berkembang pada masa muda Alexander dan keterlibatan Aristoteles di istana. 

Di bawah pemerintahan Raja Philip II, ayah Alexander, Makedonia bertransformasi dari wilayah yang terfragmentasi dan bergejolak menjadi kerajaan yang bersatu dan tangguh.

Transformasi ini bukan hanya bersifat militer dan politik; namun juga bersifat budaya, mencerminkan aspirasi yang lebih luas untuk menyelaraskan Makedonia dengan pencapaian intelektual dan artistik dunia Yunani.

Istana Makedonia merupakan tempat meleburnya berbagai pengaruh, yang mencerminkan lokasi strategis kerajaan tersebut di persimpangan berbagai budaya. 

Kehadiran Aristoteles dan intelektual lainnya di istana bukanlah suatu anomali.

Hal ini merupakan bagian dari upaya yang disengaja untuk menumbuhkan elit yang canggih dan kosmopolitan, yang mampu membawa Makedonia menuju era baru yang penuh pengaruh dan kemakmuran.

Apa yang Aristoteles Ajarkan kepada Alexander?

Aristoteles mendirikan ruang pengajarannya di Kuil Nimfa di Mieza, sebuah tempat tenang yang kondusif untuk kontemplasi dan pembelajaran.