Pesta Kuliner Sejarah Abad Pertengahan, Makan Daging Lumba-lumba

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 18 Januari 2024 | 09:00 WIB
Pesta adalah ciri utama kehidupan sejarah Abad Pertengahan dan makan malam bersama menjadi simbol kekayaan dan status. (Public domain)

Makanannya sebagian besar berbahan dasar biji-bijian, dengan jelai, oat, dan gandum hitam yang menjadi bagian penting dari makanan mereka. Sayuran, polong-polongan, dan buah-buahan dalam jumlah terbatas dikonsumsi, sedangkan daging biasanya jarang, hanya disediakan untuk acara-acara khusus.

Bagaimana pola makan bervariasi di berbagai bagian Eropa abad pertengahan. Di Abad Pertengahan yang luas, kebiasaan makan dan kuliner sangat dipengaruhi oleh lokasi geografis.

Dari wilayah yang dingin di wilayah utara hingga lanskap Mediterania yang cerah, sumber daya dan iklim yang tersedia secara signifikan membentuk pola makan di wilayah tersebut, yang sering kali menghasilkan hidangan dan bahan-bahan yang tampak cukup aneh bagi kepekaan modern.

Di wilayah yang lebih dingin di Eropa Utara, misalnya, mengawetkan makanan untuk menghadapi musim dingin yang panjang merupakan sebuah kebutuhan.

Hal ini menyebabkan berbagai metode pengawetan, seperti pengasapan, pengeringan, dan fermentasi. Sebaliknya, wilayah Mediterania dengan iklim yang lebih cerah dan tanah yang subur memiliki pola makan yang kaya akan buah-buahan dan sayuran segar.

Zaitun, anggur, buah ara, dan berbagai macam sayuran disajikan secara mencolok di piring orang-orang yang tinggal di sekitar Laut Mediterania.

Namun, keunikan diet ini terlihat dari penggunaan bahan-bahan pedas tertentu seperti garum, kecap ikan fermentasi yang disukai orang Romawi dan terus digunakan hingga Abad Pertengahan. 

Di Kepulauan Inggris, akses terhadap sumber daya laut dan daratan menyebabkan pola makan masyarakat laut dan darat tercampur.

Selain biji-bijian dan sayuran biasa, orang Inggris abad pertengahan juga menyukai belut, dan lamprey, sejenis ikan tanpa rahang, yang dianggap sebagai makanan lezat. 

Lebih jauh ke Timur, jalur rempah-rempah yang kaya memperkenalkan cita rasa Timur Tengah dan Asia pada masakan Eropa abad pertengahan. 

Rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, pala, dan merica mulai lebih sering muncul dalam makanan orang kaya, menambah rasa eksotis yang sangat diidamkan. 

Makanan Teraneh yang Dimakan di Abad Pertengahan