Armada Harta Karun Zheng He, Simbol Kedigdayaan Maritim Dinasti Ming

By Sysilia Tanhati, Rabu, 1 Mei 2024 | 14:00 WIB
Pada awal abad ke-15, Laksamana Zheng He memulai tujuh pelayaran epik. Ia menyebarkan pengaruh Dinasti Ming dan Kekaisaran Tiongkok ke penjuru dunia. (National Maritime Museum, Greenwich, London)

Perhentian pertama armada ini adalah Vietnam, wilayah yang baru-baru ini ditaklukkan oleh tentara Dinasti Ming. Dari sana, kapal melanjutkan perjalanan ke Siam (sekarang Thailand) dan Pulau Jawa.

Penguasa lokal dengan cepat tunduk pada Dinasti Ming, mengizinkan Zheng He menggunakan Malaka sebagai basis operasi utama armadanya. Hal itu menjadi awal dari kebangkitan Malaka. Malaka kemudian menjadi pelabuhan penting yang strategis untuk semua pelayaran antara India dan Asia Tenggara pada dekade-dekade berikutnya.

Dari Malaka, armada melanjutkan perjalanannya ke arah timur, melintasi Samudra Hindia. Mereka tiba di pelabuhan perdagangan utama di pantai barat daya India, termasuk Ceylon (sekarang Sri Lanka) dan Calicut.

Pemandangan armada 300 kapal Zheng He pasti membuat kagum penduduk setempat. Tidak mengherankan jika para penguasa setempat menerima Kekaisaran Tiongkok dan bertukar persembahan. Duta besar mereka menaiki kapal yang membawa mereka ke Kekaisaran Tiongkok.

Dalam perjalanan pulang, sambil membawa upeti dan utusan, Armada Harta Karun menghadapi bajak laut terkenal Chen Zuyi di Selat Malaka. Kapal Zheng He menghancurkan armada bajak laut dan menangkap pemimpin mereka.

“Armada itu pun membawa Chen Zuyi kembali ke Kekaisaran Tiongkok di mana dia dieksekusi,” tambah Bileta.

Pelayaran kedua dan ketiga: diplomasi kapal perang (1407-1409 dan 1409-1411)

Armada bajak laut kalah dan markas mereka di Palembang pun hancur. Hal itu pun turut mengamankan Selat Malaka dan jalur perdagangan berharga yang menghubungkan Asia Tenggara dan India. Segalanya telah siap untuk pelayaran kedua Zheng He pada tahun 1407.

Kali ini armada yang lebih kecil yang terdiri dari 68 kapal berlayar ke Kalikut untuk menghadiri pelantikan raja baru. Dalam perjalanan pulang, armada mengunjungi Siam dan Pulau Jawa.

Meskipun tugas utama Armada Harta Karun adalah diplomasi, kapal besar Zheng He membawa senjata berat dan dipenuhi tentara. Oleh karena itu, laksamana bisa terlibat dalam politik lokal.

Armada tersebut kembali ke Kekaisaran Tiongkok pada tahun 1409 dengan membawa muatan penuh upeti dan membawa utusan baru. Zheng He segera berangkat untuk pelayaran dua tahun setelah itu.

Baca Juga: Tokoh Penting Dinasti Ming yang Membentuk Sejarah Kekaisaran Tiongkok