Biksu Tong Sam Cong dalam Film 'Kera Sakti', Fiksi atau Sejarah?

By Tri Wahyu Prasetyo, Kamis, 23 Mei 2024 | 20:00 WIB
Su Wukong adalah salah satu tokoh penting dan populer dalam mitologi Tiongkok. Dikenal sebagai Kera Sakti, ia melakukan perjalanan ke barat bersama biksu Tang. (The Erica Chang)

Nationalgeographic.co.id—"Seekor kera, terkurung, terpenjara dalam gua. Di gunung tinggi, sunyi tempat hukuman para dewa." Lirik pembuka dari lagu tema film "Kera Sakti" ini menggugah kenangan tentang petualangan epik Biksu Tong Sam Cong bersama murid-muridnya.

Sementara itu, sebagian pemirsa bertanya-tanya, apakah Biksu Tong Sam Cong adalah sekadar produk imajinasi atau tokoh nyata yang jejak langkahnya tertinggal dalam sejarah?

Untuk menjawab pertanyaan itu, ada baiknya jika kita kembali membuka karya sastra klasik Dinasti Ming, “Xi You Ji” (Perjalanan ke Barat). Novel ini telah menjadi rujukan berbagai karya populer bertemakan petualangan biksu Tong Sam Cong bersama sang raja kera.

Meskipun telah dibumbui oleh elemen-elemen fantastis, novel ini didasarkan pada kisah nyata seorang biksu Tiongkok yang terkenal, Xuanzang (602-664). Dia adalah sosok di balik tokoh Tong Sam Cong, yang selalu mengingatkan kita tentang kebijaksanaan ketika menontonnya.

Perjalanan Xuanzang Mempelajari Kitab Suci Buddha

Biksu Xuanzang. (Public Domain/Tokyo National Museum)

Selama hidupnya, Xuanzang atau dikenal juga dengan Tang Sanzang, telah menerjemahkan banyak sekali kitab suci Buddha dan memiliki posisi penting dalam sejarah penting dalam agama Buddha.

Pada usia dua belas, ia memasuki biara dan tenggelam dalam studi kitab-kitab suci Buddha. Namun, seiring waktu, ketidakpuasan mulai tumbuh dalam dirinya.

Meskipun telah menguasai banyak doktrin dan prinsip-prinsip Buddhis, Xuanzang merasa ada yang kurang. Berbagai terjemahan yang ia pelajari sering kali bertentangan satu sama lain, menciptakan kebingungan yang mendalam dalam pemahaman spiritualnya.

Hal tersebutlah yang kemudian melatarbelakangi perjalanannya ke banyak tempat untuk belajar dari biksu-biksu lainnya.

Di usia 21 tahun, Xuanzang membuat keputusan yang berani. Ia memutuskan untuk meninggalkan kenyamanan biara dan melakukan perjalanan ke India, tanah asal ajaran Buddha, untuk mencari kebenaran dari sumbernya.

Baca Juga: Siapakah Sebenarnya Buddha? Sang Pencerah dari Ajaran Kehidupan