Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik, Kerap Terjadi di Indonesia

By Ade S, Kamis, 30 Mei 2024 | 08:03 WIB
Kerusakan akibat gempa di Kampung Cibeureum Kaler, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Artikel ini menjelaskan penyebab terjadinya gempa bumi tektonik, termasuk pergerakan lempeng dan energi yang dilepaskan. (KRISTIANTO PURNOMO)

* Aliran konveksi mantel: aliran mantel yang hangat menggerakkan dan membawa lempeng litosfer seperti konveyor

* Dorongan punggungan (mantel naik yang mengapung di punggungan tengah samudera): lempeng yang baru terbentuk di punggungan samudera bersuhu hangat, sehingga mereka memiliki elevasi lebih tinggi di punggungan samudera daripada material lempeng yang lebih dingin dan lebih padat yang berada lebih jauh; gravitasi menyebabkan lempeng yang lebih tinggi di punggungan mendorong litosfer yang terletak lebih jauh dari punggungan

* Tarikan lempeng: lempeng yang lebih tua dan lebih dingin tenggelam di zona subduksi karena, saat mendingin, mereka menjadi lebih padat daripada mantel yang ada di bawahnya, dan lempeng yang tenggelam yang lebih dingin menarik lempeng yang lebih hangat di belakangnya

Penelitian telah menunjukkan bahwa gaya utama yang mendorong pergerakan lempeng adalah tarikan lempeng, karena lempeng yang lebih banyak tepi mereka yang tenggelam adalah yang bergerak lebih cepat. Namun, dorongan punggungan juga disajikan dalam penelitian terbaru sebagai gaya yang menggerakkan pergerakan lempeng.

Memahami penyebab terjadinya gempa bumi tektonik memberikan kita wawasan penting untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak dari bencana alam ini. Semoga artikel ini telah memberikan Anda informasi yang berguna dan meningkatkan kesadaran akan dinamika planet yang kita huni ini.