Pewarisnya Selalu Mati, Kaisar Dinasti Ming Ini Jadi Korban Selirnya Sendiri?

By Ade S, Selasa, 4 Juni 2024 | 16:03 WIB
Kisah Dinasti Ming yang dramatis: kaisar Chenghua dan selir yang nyaris mengakhiri garis penerusnya. (Unknown )

Nationalgeographic.co.id—Bayangan intrik dan kekuasaan menyelimuti istana Dinasti Ming, tempat sebuah drama kekuasaan yang menegangkan terjadi.

Seorang selir yang ambisius mengendalikan nasib, sementara Kaisar Chenghua terperangkap di tengah jaringan konspirasi yang rumit.

Hampir saja, garis keturunan yang telah lama berdiri itu terputus oleh tindakan selir tersebut.

Pertarungan antara cinta dan kekuasaan menciptakan benturan yang tak terhindarkan, dengan pengkhianatan yang mengintai di setiap lorong gelap istana.

Rahasia yang telah lama terpendam kini mulai terkuak, membawa kebenaran yang mengejutkan ke permukaan.

Ikuti narasi yang akan menggugah Anda ini. Artikel yang akan datang ini akan mengungkap misteri yang selama ini tersembunyi, memberikan wawasan baru tentang kisah yang belum pernah terungkap sebelumnya.

Kaisar yang Membawa Perubahan

Zhu Jianshen, yang dikenal dengan nama era Chenghua yang berarti "perubahan yang tercapai", adalah penguasa kesembilan dari Dinasti Ming. Ia, seperti dilansir dari Real Rare Antiques, memerintah dari tahun 1464 sampai 1487 dan terkenal karena kepribadiannya yang lembut serta minatnya yang kuat pada seni dan kaligrafi.

Meskipun begitu, masa kecilnya yang sulit meninggalkan dampak yang mendalam, sering kali membuatnya ragu dan gagap dalam berbicara.

Dilahirkan sebagai putra Kaisar Zhengtong, Zhu Jianshen mengalami masa kecil yang penuh gejolak. Ayahnya ditangkap oleh bangsa Mongol Oirat ketika ia baru berumur dua tahun, dan selama tujuh tahun berikutnya, pamannya, Kaisar Jingtai, mengambil alih tahta. Zhu Jianshen kehilangan gelar pangeran mahkota dan hanya mendapatkannya kembali tepat sebelum pamannya meninggal pada tahun 1457.

Pada usia 17, Zhu Jianshen naik tahta sebagai Kaisar Chenghua. Ia memulai pemerintahannya dengan reformasi untuk mengurangi beban pajak dan memperkuat negara. Namun, di akhir masa pemerintahannya, para kasim, terutama Wang Zhi, mulai mendominasi urusan pemerintahan.

Baca Juga: Dijuluki 'Iblis', Permaisuri Sun dari Dinasti Ming Malah Dibela Sejarawan?