Dewan regen berusaha memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh perang yang dilancarkan oleh ayahnya, yang telah menyebabkan penderitaan bagi para petani.
Mereka juga berupaya merehabilitasi mereka yang dihukum secara tidak adil dan memberikan bantuan kepada daerah yang mengalami kekeringan. Militer yang terorganisir dengan baik berhasil dalam kampanye melawan bangsa Jurchen dan Mongol.
Kaisar Chenghua dikenal lebih otoriter dibandingkan pendahulunya. Ia mendirikan Depot Barat, yang bertugas memantau warga sipil, sebagai tandingan Depot Timur yang sudah ada.
Meskipun tidak seintensif agen mata-mata, lembaga ini tetap menghukum mereka yang dicurigai melakukan pengkhianatan. Depot Barat ini ditutup pada suatu titik, namun menjadi cikal bakal tren yang berbahaya, yang kemudian dihidupkan kembali oleh keturunan Kaisar Chenghua di abad ke-16.
Kaisar Chenghua menghabiskan sebagian besar masa pemerintahannya di bawah pengaruh dan dominasi Selir Wan. Dia adalah selir kekaisaran yang berusia 17 tahun lebih tua darinya. Dia bertindak sebagai sosok ibu bagi kaisar muda, yang sangat melindungi Zhu Jianshen yang masih muda.
Meskipun terdapat perbedaan usia yang besar, banyak gosip menyebutkan bahwa Wan telah menggugurkan atau membunuh beberapa bayi kaisar. Namun, dia selalu dicintai sepenuhnya oleh kaisar.
Selama hampir dua dekade, Wan Zhen'er menguasai selir-selir di harem kaisar. Dia menggunakan jasa kasim untuk memantau harem dan melaporkan jika ada selir Kaisar Chenghua yang hamil.
Strategi yang dia gunakan termasuk memaksa aborsi dan bahkan membunuh mereka yang ada di harem. Ketiadaan pewaris laki-laki akhirnya menyebabkan Zhu Jianshen merasa frustrasi.
Bagaimana itu bisa terjadi? Berikut ini kisahnya.
Jatuh Cinta pada Pengasuh Sendiri
Kisah mereka berawal pada 1449, saat ayah Zhu Jianshen, Kaisar Zhengtong, ditawan oleh bangsa Mongol Oirat. Untuk menghindari kekacauan, pejabat Ming mendukung saudara Kaisar Zhengtong sebagai pengganti.
Baca Juga: Kisah 'Mumi Tak Sengaja' Dinasti Ming, Mengapa Dia Begitu 'Sempurna'?