Permaisuri Janda Sun, ibu Kaisar Zhengtong, menyetujui keputusan ini namun bersikeras bahwa Zhu Jianshen harus menjadi pangeran mahkota. Wan, yang saat itu berusia 19 tahun, diperintahkan untuk merawat Zhu Jianshen yang masih berusia dua tahun.
Setelah Kaisar Zhengtong dibebaskan, Kaisar Jingtai yang baru tidak ingin melepaskan tahta dan memenjarakan saudaranya. Zhu Jianshen, yang saat itu berusia lima tahun, kehilangan gelar pangeran mahkota dan hidup dalam isolasi, diawasi oleh mata-mata pamannya. Hanya Wan yang setia mendampingi dan melindungi Zhu Jianshen selama masa sulit ini.
Pada usia sepuluh tahun, seperti dilansir dari China Fetching, Zhu Jianshen dipulihkan sebagai pangeran mahkota setelah ayahnya merebut kembali tahta. Wan, yang telah menjadi pendamping dan pelindungnya, kemudian menjadi selir kekaisaran yang paling berkuasa.
Cinta antara Zhu Jianshen dan Wan tidak diketahui kapan bermula. Setelah naik tahta pada usia 17 tahun, Zhu Jianshen ingin menjadikan Wan sebagai ratunya, tetapi ibunya menentang karena perbedaan usia dan status sosial Wan.
Akhirnya, Zhu Jianshen menikahi Wu, seorang gadis muda dari keluarga bangsawan yang dipilih oleh orang tuanya. Namun, Wu segera dicopot karena konflik dengan Wan, dan Wang, yang lebih rendah hati dan patuh, diangkat sebagai ratu. Wan, pada akhirnya, dianggap sebagai ratu sejati di istana.
Kaisar Chenghua menghadapi tantangan besar dalam memulihkan kerajaan yang dilanda kegagalan militer dan ketidakpuasan rakyat. Setelah 23 tahun berkuasa, dia berhasil memperbaiki kondisi tanah, ekonomi, dan pertanian, namun masalah pewaris tetap menghantui.
Tragedi menimpa ketika anak laki-laki pertama yang dilahirkan Wan meninggal beberapa bulan kemudian, dan anak laki-laki kedua dari selir lain juga meninggal setelah dinominasikan sebagai pangeran mahkota. Rumor menyebutkan Wan bertanggung jawab atas kematian mereka karena cemburu.
Akibatnya, tidak ada keturunan lagi hingga Zhu Jianshen berusia 29 tahun. Meskipun Permaisuri Janda terus mencari selir muda dan cantik untuknya, Zhu Jianshen hanya setia kepada Wan, yang telah menjadi pendampingnya sejak masa kecil.
Selamat Berkat Kisah Tersembunyi deingan Seorang Pelayan
Namun, tanpa disangka, seorang pewaris tak terduga muncul dari bayang-bayang, dilahirkan dan dibesarkan jauh dari sorotan istana. Ternyata Kaisar Chenghua, dalam masa mudanya, telah mengalami malam yang penuh kasih dengan Ji, seorang pelayan istana. Dari pertemuan itu, Ji mengandung dan melahirkan seorang putra.
Baca Juga: Rongchang, Putri Paling Menderita dalam Sejarah Dinasti Ming
Dokumen sejarah mencatat upaya Wan untuk mengakhiri kehidupan sang anak setelah mengetahui kehamilan Ji. Namun, para pelayan yang diperintahkan untuk melakukan tindakan tersebut memilih untuk tidak menjalankan perintah dan berbohong kepada Wan, mengklaim bahwa Ji dan anaknya telah “ditangani”.