Beberapa sumber menyatakan bahwa Calliope juga adalah ibu dari Rhesus, seorang raja dari Thrace, dengan dewa sungai Strymon, serta bahwa dia melahirkan Korybantes (pemuja Cybele) dengan ayahnya, Zeus.
Mediator Konflik
Dalam beberapa tradisi, Calliope adalah mediator untuk konflik yang terjadi antara Adonis, Aphrodite, dan Persephone.
Adonis lahir dari pohon setelah ibunya, Smyrna, menipu ayahnya ke dalam hubungan inses (dibantu oleh pengaruh Aphrodite) dan hamil. Untuk menghindari kemarahan ayahnya, para dewa mengubahnya menjadi pohon mur, dan pohon itu terbelah sepuluh bulan kemudian untuk mengungkapkan Adonis.
Kecantikan Adonis legendaris dan tidak luput dari perhatian Aphrodite, yang mencurinya dan menyembunyikannya dalam peti yang dia percayakan kepada Persephone. Persephone lalu membuka kotak itu dan menyaksikan kecantikan Adonis sendiri, menolak untuk mengembalikan kotak itu kepada Aphrodite.
Zeus meminta bantuan Calliope untuk menilai siapa yang akan mendapatkan Adonis. Calliope memutuskan bahwa Aphrodite dan Persephone akan menghabiskan bagian tahun yang sama dengan Adonis, dengan Aphrodite di alam surgawi dan Persephone di dunia bawah.
Marah dengan keputusan ini, Aphrodite menyebabkan kematian anak Calliope, Orpheus, dengan menghasut wanita Trakia untuk menyerangnya saat mereka dalam trans. Dalam kegilaan mereka, mereka akhirnya merobek Orpheus menjadi potongan-potongan.
Warisan dan Pemujaan
Seperti semua dewa Yunani, para Muse bisa menjadi kompetitif ketika bakat dan kekuatan artistik mereka ditantang. Sifat kompetitif ini paling baik terlihat dalam mitos Thamyris.
Thamyris, seorang bard dari Thrace, menjadi contoh bagaimana para Muse bisa menjadi kompetitif ketika bakat dan kekuatan artistik mereka ditantang. Thamyris dengan sombongnya membual kepada para Muse bahwa dia bisa mengalahkan mereka dalam bernyanyi.
Dalam kemarahan, para Muse menghukumnya dengan membuatnya buta, mengambil kemampuan musiknya, dan membuatnya lupa bahwa dia pernah bisa bernyanyi.
Baca Juga: Bahasa Apa yang Digunakan Bangsa Troya dalam Mitologi Yunani?
Selain Thamyris, ada juga kisah tentang Pierides. Pierides, sembilan putri dari pemilik tanah kaya Pierus, juga mengklaim bahwa mereka bisa mengalahkan para Muse dalam bernyanyi. Dalam Metamorfosis karya Ovid, Muse Urania memberi tahu Minerva tentang kompetisi ini.
Pierides menawarkan para Muse rumah mereka di dataran Emathia jika mereka menang, tetapi jika para Muse kalah, mereka harus memberikan dua mata air suci Boeotian kepada Pierides. Para nimfa dipilih sebagai hakim dan bersumpah untuk menilai dengan adil. Calliope, salah satu dari para Muse, dipilih untuk bernyanyi atas nama mereka.
Calliope memohon kepada dewi Ceres dan kemudian menyanyikan tentang pemerkosaan Proserpina (Persephone) dalam tiga bagian. Bagian pertama menceritakan bagaimana pemerkosaan dan penculikan Proserpina oleh Pluto menyebabkan Ceres mengabaikan bumi selama setengah tahun.
Nimfa sungai Arethusa menyampaikan bahwa dia telah melihat Proserpina, yang masih sedih dan ketakutan, tetapi sudah mapan sebagai ratu dunia bawah. Ceres melakukan perjalanan ke alam langit, di mana dia memohon agar putrinya dikembalikan.
Jupiter menyelesaikan konflik ini dengan membagi tahun menjadi dua bagian yang sama, di mana Proserpina bisa menghabiskan setengah tahun dengan ibunya dan setengah lainnya dengan suaminya.
Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi kehidupan dan warisan Calliope, Muse terbesar dalam mitologi Yunani. Dari perannya sebagai mediator hingga pengaruhnya pada sastra modern, Calliope tetap menjadi sumber inspirasi bagi para seniman dan penulis.