Asia Penyumbang Sampah Plastik di Laut Tertinggi, Filipina di Puncak

By Ade S, Jumat, 7 Juni 2024 | 11:03 WIB
Artikel ini mengungkap fakta tentang sampah plastik di laut, dengan Asia sebagai penyumbang terbesar dan Filipina memimpin daftar. (rorozoa)

Model resolusi tinggi yang mereka kembangkan menemukan bahwa sekitar 1 juta ton plastik dibuang ke laut oleh sungai pada tahun 2015, dengan sepertiga dari 100.000 muara sungai yang dimodelkan memberikan kontribusi signifikan. Dua pertiga lainnya nyaris tidak memberikan kontribusi.

Penelitian ini, seperti dilansir dari Our World Data, juga menemukan bahwa sungai-sungai kecil memiliki peran yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Sebagai contoh, sepuluh sungai teratas hanya berkontribusi 18% dari total plastik, jauh lebih rendah dari estimasi sebelumnya yang mencapai 56% hingga 91%.

Untuk mencakup 80% dari total plastik sungai, kita perlu mempertimbangkan 1.656 sungai, bukan hanya lima atau 162 sungai seperti yang disarankan oleh studi sebelumnya.

Hal ini mengubah strategi penanganan polusi plastik. Jika hanya beberapa sungai yang menjadi sumber utama, maka upaya mitigasi bisa difokuskan pada area tersebut. Namun, dengan ribuan sungai yang terlibat, diperlukan pendekatan yang lebih luas dan inklusif.

Asia Penyumbang Terbesar dengan Filipina Berada di Puncaknya

Masih menurut Our World Data, Asia mendominasi kontribusi plastik ke laut, dengan 81% dari total masukan global. Ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan angka serupa pada tahun 2010.

Kepadatan penduduk yang tinggi di Asia, di mana 60% populasi dunia berada, serta lokasi sepuluh sungai teratas di Filipina, India, dan Malaysia, menjelaskan tingginya persentase ini. Sementara itu, Afrika menyumbang 8%, Amerika Selatan 5,5%, Amerika Utara 4,5%, dan Eropa serta Oseania kurang dari 1%.

Filipina, dengan banyak pulau dan populasi yang tinggal dekat pantai, bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga (36%) masukan plastik. Ini mengejutkan karena sebelumnya Cina dan India dianggap sebagai kontributor utama. Namun, Filipina mendominasi, dengan India menyumbang 13% dan Cina 7%.

Ada kecenderungan untuk menganggap negara-negara kaya sebagai kontributor utama polusi plastik karena konsumsi plastik yang tinggi. Namun, data menunjukkan sebaliknya; negara-negara kaya berkontribusi sangat sedikit per kapita ke lautan.

Sebagai contoh, negara-negara Eropa hanya mengeluarkan kurang dari 0,1 kilogram plastik per orang, dibandingkan dengan 3,5 kilogram di Filipina atau 2,4 kilogram di Malaysia.

Analisis ini menunjukkan bahwa kontributor per kapita terbesar tidak selalu berasal dari negara dengan pendapatan tertinggi atau terendah, tetapi seringkali dari negara dengan pendapatan menengah. Ini menantang asumsi umum dan menekankan pentingnya memahami distribusi sebenarnya dari polusi plastik untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

Baca Juga: Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Jadi Rusak?