Asia Penyumbang Sampah Plastik di Laut Tertinggi, Filipina di Puncak

By Ade S, Jumat, 7 Juni 2024 | 11:03 WIB
Artikel ini mengungkap fakta tentang sampah plastik di laut, dengan Asia sebagai penyumbang terbesar dan Filipina memimpin daftar. (rorozoa)

Dampak Polusi Plastik di Laut

Polusi plastik memiliki dampak yang sangat merusak terhadap lingkungan kita, baik pada skala besar maupun kecil.

Setiap tahun, kita menghasilkan sekitar 400 juta ton plastik, dan karena plastik memerlukan hingga 400 tahun untuk terurai, limbah yang dihasilkan sejak awal abad ke-20 masih ada hingga saat ini. Bahkan, seperti dilansir dari UNESCO, produksi plastik dalam dekade terakhir telah melampaui jumlah yang diproduksi dalam sepuluh dekade sebelumnya.

Diperkirakan 13 juta ton plastik berakhir di lautan setiap tahun, yang setara dengan membuang isi tiga truk penuh plastik ke laut setiap dua menit. Akibatnya, lautan kita dipenuhi dengan tumpukan sampah, seperti Great Pacific Garbage Patch, yang terus bertambah.

* Dampak terhadap kehidupan laut

Limbah plastik memengaruhi sekitar 800 spesies laut. Terumbu karang, misalnya, menjadi lebih rentan terhadap penyakit ketika terpapar plastik, dengan penelitian menunjukkan bahwa 89% terumbu karang yang bersentuhan dengan plastik terinfeksi penyakit.

Penyu laut juga menderita, dengan hampir setengah dari populasi telah menelan plastik, sering kali menyebabkan kelaparan dan kematian. Mikroplastik yang ditelan oleh makhluk kecil seperti kuda laut dan ikan kecil akhirnya bergerak naik melalui rantai makanan, merusak mereka dan hewan lain yang lebih besar, termasuk lumba-lumba.

Burung laut juga sangat terpengaruh, dengan satu juta burung laut diperkirakan mati setiap tahun karena mengonsumsi plastik.

* Dampak terhadap manusia

Dari manusia, untuk manusia. Ya, pada akhirnya sampah-sampah yang dibuat dan dibuang oleh manusia, memiliki dampak buruk bagi manusia itu sendiri. Kesehatan manusia terancam oleh polusi plastik. Mikroplastik yang bergerak naik melalui rantai makanan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk kanker dan gangguan pada sistem endokrin dan reproduksi.

Bahkan, mikroplastik telah ditemukan di plasenta, menunjukkan bahwa masalah ini dapat memengaruhi kehidupan manusia sejak awal. Selain itu, polusi plastik berdampak negatif pada industri seperti akuakultur, pariwisata, dan perikanan, yang semuanya penting untuk mata pencaharian banyak orang.

Baca Juga: Puntung Rokok di Pesisir Perlu Perhatian dalam Perangi Sampah Plastik Laut