Ryujin, Dewa Naga dalam Mitologi Jepang, Sang Perkasa yang 'Labil'

By Sysilia Tanhati, Rabu, 12 Juni 2024 | 14:00 WIB
Salah satu raja naga yang menonjol dan sering dipanggil dalam mitologi Jepang adalah Ryujin. Sebagai dewa laut, ia melambangkan kekuatan lautan. (Utagawa Kuniyoshi)

Nationalgeographic.co.id—Budaya Jepang penuh dengan kisah-kisah mitologi tentang dewa dan makhluk-makhluk mitos. Salah satu raja naga yang menonjol dan sering dipanggil dalam mitologi Jepang adalah Ryujin. Sebagai dewa laut, ia melambangkan kekuatan lautan.

Dalam mitologi Jepang, Ryujin dipuja sebagai dewa laut, raja naga, dan penguasa ular serta makhluk air lainnya. Asal-usul dewa ini dapat ditelusuri kembali ke Kojiki, sebuah kronik awal mitos, legenda, himne, tradisi lisan, dan catatan semi-sejarah Jepang hingga tahun 641 M.

Juga dalam karya lain yang lebih rinci, yang dikenal sebagai Nihon Shoki, (disusun pada tahun 720 M), Ryujin awalnya disebut sebagai Watatsumi no kami. Baru pada era Edo (1603 dan 1868) nama Ryujin digunakan secara luas untuk menyebut entitas yang kuat ini.

Dalam kepercayaan Jepang, laut dan samudra mempunyai tempat khusus sebagai sumber kehidupan, makanan, dan kekuatan penghancur. Ryujin dianggap sebagai dewa air yang positif dan baik hati serta pelindung Jepang.

“Ia kerap dikreditkan sebagai badai yang menenggelamkan armada Mongolia yang dikirim oleh Kubilai Khan,” tulis A. Sutherland di laman Ancient Pages.

Tidak diragukan lagi, peristiwa legendaris ini menunjukkan kekuatan luar biasa Ryujin atas lautan. Kekuasaannya sangat besar karena ia mengatur pasang surutnya air laut. Kehadirannya melambangkan bahaya dan kelimpahan lautan dan dia memiliki kekuasaan penuh atas semua makhluk di lautan dan samudra.

Ciri lainnya adalah ia dapat berubah menjadi manusia dan memiliki ilmu kedokteran. Kadang-kadang, saat suasana hatinya sedang baik, dia mengambil wujud manusia dan berkelana ke alam fana. Selama kunjungan ini, beliau melimpahkan perhatiannya kepada wanita-wanita cantik yang dianggap paling elok di antara penghuni bumi.

Namun, pada intinya, Ryujin adalah seekor naga yang memiliki kekuatan tak terbatas atas badai, hujan, guntur, dan angin.

Layaknya raja naga Tiongkok, Ryujin juga hidup di bawah ombak, di bagian laut terdalam dekat Kepulauan Ryukyu. Kediamannya adalah istana menakjubkan yang dibangun dari karang merah dan putih.

“Istana itu dilengkapi dengan gerbang megah dan atap miring,” tambah Sutherland.

Dari istananya, Ryujin mengendalikan arus dengan bantuan permata ajaibnya. Sebagai raja, ia juga memiliki harta yang tak terhitung jumlahnya. Menurut kisah di mitologi Jepang, tidak ada seorang pun di dunia ini yang lebih kaya darinya.

Baca Juga: Mitologi Jepang: Ryomen Sukuna, Monster Pembangkang Kaisar yang Dicintai Rakyat

Kerajaan Ryujin adalah tempat yang mempesona, di mana - seperti yang dikatakan mitos dan legenda - satu hari mewakili rentang waktu yang sangat luas. Satu hari di kerajaan Ryujin setara dengan seratus tahun manusia.

Istananya diapit oleh dua aula berbeda, masing-masing melambangkan siklus musim. Satu aula mewakili perubahan musim di alam. Aula lainnya menandakan berbagai tahapan kehidupan fana, dari lahir hingga mati. Representasi metaforis ini melambangkan perjalanan waktu yang mendalam.

Istana Musim Semi dewa - dengan pohon sakura yang dihiasi segudang kupu-kupu - terletak di wilayah timur kerajaan Ryujin. Di hamparan selatan, terdapat Istana Musim Panas yang ditumbuhi tanaman hijau indah penuh serangga paling menakjubkan.

Sementara Istana Musim Gugur adalah pemandangan yang menawan, dengan pepohonan yang dihiasi nuansa merah dan emas yang menakjubkan. Sebaliknya, Istana Musim Dingin, yang terletak di wilayah utara, adalah aula tempat embun beku dan salju bertahan selamanya.

Ryujin digambarkan membawa permata bundar ajaib yang melambangkan kekuasaan dan monarki di Kekaisaran Jepang. (Public Domain)

Ryujin adalah protagonis dalam beberapa mitos Jepang tetapi, mencerminkan sifat laut yang berubah-ubah. Dia bisa menjadi kekuatan jahat atau penguasa baik hati yang membantu pahlawan dalam kesulitan.

Dewa ini memiliki kuil di seluruh Jepang dan khususnya di daerah pedesaan di mana penangkapan ikan dan hujan untuk pertanian sangat penting bagi masyarakat setempat.

Dalam seni, Ryujin biasanya digambarkan sebagai naga penghuni laut atau ular raksasa. Dia membawa permata bundar ajaib yang melambangkan kekuasaan dan monarki di Kekaisaran Jepang.