Catherine Parr, Lolos dari 'Kutukan Maut Istri Henry VIII' Lewat Kecerdikannya

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 19 Juni 2024 | 14:00 WIB
Potret Catherine Parr (1512-1548), istri keenam dan terakhir Henry VIII dari Inggris oleh William Scrots. ( National Portrait Gallery)

Ia memasuki pernikahan ini dengan mata terbuka dan hati yang teguh. Ia melihat peluang untuk menggunakan posisinya sebagai ratu untuk mendukung penyebaran agama Protestan dan mendorong reformasi keagamaan di Inggris.

Pada tahun 1546, Catherine Parr nyaris menemui ajalnya akibat keyakinannya yang teguh pada Reformasi Gereja.

Meskipun Henry VIII telah memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma, ia tidak menyukai gerakan Reformasi yang lebih radikal dan menganggap dirinya sebagai pemimpin Gereja Inggris yang konservatif.

Catherine, dengan pandangannya yang lebih progresif, dianggap mengancam otoritas Henry di ranah agama.

Melihat peluang, para musuh Catherine di istana, yang mayoritas masih setia pada Katolik, menghasut sang raja. Mereka menuduh Catherine sebagai bidah dan ancaman bagi Gereja Inggris. Mereka juga menunjukkan tulisan-tulisan Catherine yang dianggap radikal dan menghasut Henry untuk mengambil tindakan tegas.

Henry, yang termakan hasutan, memerintahkan penangkapan Catherine. Surat perintah penangkapan pun disiapkan, dan Catherine terancam dipenjara di Menara London, tempat yang sama di mana dua istri Henry sebelumnya menemui ajal mereka.

Beruntung, Catherine mendengar informasi tersebut. Dengan segara ia melakukan manuver lihai untuk merayu sang raja.

"Ia mengatakan kepada Henry bahwa ia hanya menyinggung topik teologi untuk mengalihkan perhatian sang raja dari kesehatannya yang buruk dan untuk mendapatkan manfaat dari 'wacana terpelajar' sang raja," tulis Solly.

Strategi Catherine pun berhasil. Henry, yang dikenal mudah tersulut amarah, justru luluh dengan pendekatan cerdas sang ratu. Ia membatalkan surat perintah penangkapan dan memaafkan Catherine.

Kejadian ini dikenal sebagai salah satu momen paling menegangkan dalam hidup Catherine Parr, dan menunjukkan keberanian serta kecerdasannya dalam menghadapi bahaya.

Di balik intrik politik yang menegangkan, Catherine juga dikenal sebagai ibu yang penyayang bagi anak-anak Henry, terutama Mary dan Elizabeth, yang hubungannya dengan sang ayah sempat renggang akibat perbedaan pandangan politik dan agama. 

Baca Juga: Termasuk 'Penggal' Anne Boleyn, Kegilaan Henry VIII Dipicu Kelainan Genetik?