Ada Titik Balik Matahari pada 20-22 Juni, Apa Dampaknya Bagi Kita?

By Ade S, Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
Pelajari Titik Balik Matahari dan dampaknya terhadap budaya serta kehidupan kita di sekitar tanggal 20-22 Juni. (Tauʻolunga)

Di Belahan Bumi Utara, Titik Balik Matahari Juni adalah musim panas dan Desember adalah musim dingin. Di Belahan Bumi Selatan, keadaannya terbalik.

Dampak Titik Balik Matahari di Bumi

Di Bumi, Titik Balik Matahari terjadi dengan cara yang unik tergantung pada lintang geografis. Di wilayah kutub, Titik Balik Matahari menandai puncak dari paparan sinar matahari yang ekstrem. Sedangkan di Khatulistiwa, perubahan yang terjadi selama Titik Balik Matahari hampir tidak terlihat.

* Wilayah Khatulistiwa

Di Khatulistiwa, yang berada tepat pada lintang 0°, sinar matahari menyinari dengan intensitas yang maksimum sepanjang tahun. Hal ini mengakibatkan daerah-daerah yang berada di dekat Khatulistiwa mengalami tingkat pencahayaan yang relatif konstan.

Dengan variasi Titik Balik Matahari yang minimal, maka di wilayah Khatulistiwa, seperti Indonesia, perubahan yang terjadi selama Titik Balik Matahari hampir tidak terlihat.

* Lintang Tengah

Di lintang tengah, Titik Balik Matahari ditandai oleh pergerakan titik subsolar melintasi daerah tropis. Titik subsolar sendiri adalah titik saat sinar matahari mengenai Bumi secara vertikal

Dalam setahun, titik subsolar ini mencapai Khatulistiwa sebanyak dua kali selama ekuinoks dan bergerak ke utara dan selatan selama sisa tahunnya. Titik Balik Matahari menandai titik ketika titik subsolar mencapai posisi paling utara dan paling selatan dalam perjalanannya.

Pada Titik Balik Matahari Juni, sinar matahari vertikal menyinari Tropis Cancer di 23,5° utara Khatulistiwa. Setelah itu, titik subsolar mulai bergerak ke selatan hingga pada Titik Balik Matahari Desember, sinar vertikalnya menyinari Tropis Kaprikornus di 23,5° selatan Khatulistiwa.

Dengan demikian, setiap lintang antara kedua ekstrem ini akan dilewati oleh titik subsolar dua kali dalam setahun.

Baca Juga: Alasan Matahari Termasuk dalam Golongan Bintang bukan Planet