Ada Titik Balik Matahari pada 20-22 Juni, Apa Dampaknya Bagi Kita?

By Ade S, Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
Pelajari Titik Balik Matahari dan dampaknya terhadap budaya serta kehidupan kita di sekitar tanggal 20-22 Juni. (Tauʻolunga)

* Doa dan Perayaan

Perayaan di sekitar pertengahan musim dingin sering kali lebih bersifat doa daripada pesta pora. Budaya-budaya tersebut mengucapkan beragam doa untuk kelangsungan hidup melalui kegelapan dan dingin.

Mereka juga merayakan semangat kerjasama yang memungkinkan komunitas untuk bertahan hidup selama masa-masa sulit tersebut. Di beberapa tempat, perayaan pertengahan musim dingin merupakan festival terakhir sebelum memasuki periode 'bulan kelaparan' di musim dingin.

* Monumen

Monumen-monumen seperti Stonehenge di Inggris Raya dan Batu Intihuatana di Machu Picchu, Peru, berfungsi sebagai saksi bisu perayaan Titik Balik Matahari musim dingin.

Di tempat-tempat ini, orang berkumpul untuk merayakan dan berdoa agar mereka dapat bertahan hidup selama sisa musim dingin.

* Tradisi Jepang

Di Jepang, toji atau pertengahan musim dingin ditandai dengan mandi yuzuyu yang hangat dan tradisional. Mandi ini tidak hanya praktis tetapi juga simbolis.

Bak mandi yang diisi dengan jeruk yuzuyu merupakan fokus doa untuk tahun baru. Selain itu, cara ini juga bertujuan untuk menghangatkan tubuh dan menenangkan kulit yang kering akibat angin musim dingin.

* Tarian Zuni

Tarian Sha’lak’o merupakan tradisi bagi suku Zuni di Amerika Serikat Barat Daya. Selama Sha’lak’o, penari yang mewakili dewa api dan dewa hujan Zuni membantu komunitas untuk mengucapkan selamat tinggal pada tahun lama dan mencari berkah untuk tahun baru.

Baca Juga: Planet Biasanya Berbatu, Kenapa Jupiter Lebih Banyak Mengandung Gas?