“Bahkan kemungkinan ia memiliki aset tersembunyi yang jumlahnya lebih besar,” tambah Serena.
Dunia mengenalnya sebagai penjahat yang kejam dan berbahaya. Tapi penduduk Kolombia, khususnya Medellin, menganggapnya sebagai pengusaha sukses dan murah hati. Di kota-kota setempat, ia terkenal sebagai donatur yang dermawan bagi daerah kumuh Medellin. Ia pun kerap membantu anak-anak miskin.
Escobar memulai kariernya di akhir tahun 70-an ketika perdagangan kokain mulai berkembang. Setelah pergerakan narkoba di tahun 60-an, permintaan akan obat-obatan psikoaktif meningkat. Berkat iklim tropisnya, Kolombia menjadi penghasil tanaman koka nomor satu, bahan dasar kokain.
Escobar memasuki bisnis narkoba dengan menyelundupkan pasta koka, versi daun tanaman yang belum dimurnikan. Dia memurnikan pasta tersebut sendiri dan menyewa bagal untuk menyelundupkan bubuk yang dihasilkan ke Amerika Serikat. Kokain dimasukkan ke bagasi atau di dalam kondom yang berisi pasta tersebut.
Akhirnya, Pablo Escobar bekerja sama dengan Carlos Lehder dan George Jung. Mereka adalah anggota Kartel Medellin yang memiliki keahlian dalam penyelundupan lewat jalur udara. Mereka mengatur penerbangan ke Florida Selatan melalui Bahama.
Penerbangan itu dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang bersayap ganda kecil yang bisa terbang di bawah radar dan mendarat di jalan tanah tak bertanda di Everglades.
Escobar juga meminta sepupunya, Gustavo de Jesus Gaviria Rivero, untuk bergabung dengan Kartel Medellin yang sedang berkembang. Selama bertahun-tahun, Rivero menjalankan kartel secara diam-diam di belakang kepemimpinan Escobar yang flamboyan. Dia mengembangkan rute yang digunakan kartel dan menjaga ketertiban di sana. Sementara Escobar dengan gagah berani membuat namanya terkenal.
“Rivero adalah orang yang memikirkan langkah-langkah alternatif ketika pemerintah mulai menindak penyelundupan narkoba,” jelas Serena.
Alih-alih berpindah ke rute lain yang kurang efektif, Rivero mulai menyembunyikan kokain dalam pengiriman barang-barang legal. Misalnya dalam pengiriman buah-buahan, pakaian, dan peralatan.
Dia mencampurkan obat tersebut ke dalam bubur buah, bubuk kakao, anggur, dan bahkan pakaian. Sesampainya di Amerika, ahli kimia terlatih akan mengekstraksi obat tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu, pemerintah Amerika mulai menangkap gerakan dan trik Kartel Medellin. Namun, Rivero dan Escobar selalu selangkah lebih maju dari pemerintah.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Fakta Seputar Kehidupan Fantastis Raja Kokain Pablo Escobar