Mereka terus-menerus berpindah saluran, berpindah dari pantai Bahama yang dipenuhi turis ke Haiti yang miskin, hingga ke Panama. Akhirnya, dari interaksi dengan penduduk setempat di saluran-saluran baru ini, lahirlah Kartel Sinaloa, Juarez, dan Tampico.
Kejahatan yang dilakukan Kartel Medellin
Sebagai bagian dari menjalankan bisnis, Kartel Medellin secara alami terlibat dalam kekerasan dan kejahatan yang melampaui penyelundupan narkoba. Jumlah pasti pembunuhan yang dilakukan oleh anggota Kartel Medellin atau atas perintah mereka tidak diketahui. Beberapa ahli menyebutkan jumlahnya sekitar 4.000.
Mereka tidak hanya membunuh warga sipil atau anggota kartel narkoba lainnya. Setidaknya 1.000 orang di antaranya adalah petugas polisi atau jurnalis Medellin. Sementara 200 orang lainnya adalah hakim dan pejabat pemerintah Kolombia.
Mereka bahkan membunuh calon presiden Kolombia Luis Carlos Galan. Saat kejadian, Galan hendak berjalan di atas panggung untuk memberikan pidato di depan 10.000 orang.
Pada tahun 1989, Escobar dan Kartel Medellin bertanggung jawab atas serangan kriminal paling mematikan dalam sejarah Kolombia. Dalam upaya untuk membunuh calon presiden Cesar Gaviria Trujillo, kartel tersebut memasang bom di pesawat Avianca Penerbangan 203. Beberapa saat setelah lepas landas, pesawat tersebut meledak di atas kota Soacha, menewaskan 107 orang.
Pada tahun 1985, gerilyawan sayap kiri dari gerakan yang dikenal sebagai M-19 menyerbu Mahkamah Agung Kolombia. Serangan itu merupakan pembalasan terhadap studi Mahkamah Agung mengenai konstitusionalitas perjanjian ekstradisi mereka dengan AS. M-19 dibayar oleh sekelompok orang yang tidak dikenal untuk menghancurkan semua file tentang “Los Extraditables”.
Los Extraditables adalah kelompok anggota kartel yang berada di bawah ancaman ekstradisi. Ironisnya, sebagian besar “Los Extraditables” adalah anggota Kartel Medellin, termasuk Escobar sendiri.
Meskipun banyak dari kejahatan mereka dipublikasikan secara luas, ribuan pembunuhan, penculikan, dan serangan teroris tidak dilaporkan. Mereka takut akan pembalasan atau telah disuap agar tetap tutup mulut.
Kartel Medellin setelah Pablo Escobar meninggal
Pada awal tahun 1980-an, kokain telah menjadi epidemi dan perang melawan narkoba pun diumumkan. Cokain crack, alternatif yang lebih murah dan lebih membuat ketagihan dibandingkan bubuk murni telah merusak Amerika.
Baca Juga: La Catedral, Penjara Mewah yang Dirancang Khusus untuk Raja Kokain Pablo Escobar