Dunia Hewan: Mengapa Hewan yang Berwarna Biru Sangat Langka di Alam?

By Ade S, Rabu, 3 Juli 2024 | 10:03 WIB
Katak Dart Racun Biru (Dendrobates azureus) di Kebun Binatang Frankfurt, Jerman. Ungkap misteri di balik kelangkaan hewan berwarna biru di alam. Temukan fakta menarik dan sains di balik fenomena ini! (Quartl )

Nationalgeographic.co.id—Di dunia hewan, kita disuguhkan dengan berbagai warna yang memukau. Dari merah yang menyala hingga hijau yang menenangkan, warna-warni ini memiliki makna dan fungsi tersendiri bagi hewan yang memilikinya.

Namun, ada satu warna yang terbilang langka di dunia hewan, yaitu biru.

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa hewan berwarna biru begitu jarang? Artikel ini akan mengupas tuntas misteri di balik fenomena langkanya hewan berwarna biru di alam. Kita akan menyelami sains di baliknya dan menemukan beberapa fakta menarik tentang hewan-hewan unik ini.

Mari kita simak bersama artikel ini untuk mengetahui lebih dalam tentang dunia hewan yang penuh warna dan temukan jawaban atas pertanyaan mengapa hewan berwarna biru begitu langka.

Mengapa tidak ada hewan dan tanaman berwarna biru?

Warna biru memang menarik perhatian di bumi, tetapi di alam, warna biru sangat jarang ditemukan. Kurang dari 1 dari 10 tanaman memiliki bunga berwarna biru, dan lebih sedikit lagi hewan yang berwarna biru. Mengapa demikian?

Sebagian besar alasannya, seperti dilansir dari laman set.adelaide.edu.au, terkait dengan kurangnya pigmen biru sejati di alam. Tanaman dan hewan harus menggunakan trik cahaya untuk tampil berwarna biru.

Pada tanaman, warna biru diperoleh dengan mencampur pigmen alami, mirip dengan seniman yang mencampur warna. Pigmen merah yang disebut anthocyanin adalah yang paling umum digunakan, dan penampilannya dapat diubah dengan variasi keasaman.

Kombinasi ini, bersama dengan pantulan cahaya, menghasilkan bunga-bunga spektakuler seperti delphinium, plumbago, bluebell, hydrangea, dayflower, dan bunga jagung.

Namun, hampir tidak ada tanaman yang memiliki daun berwarna biru, kecuali beberapa tanaman yang ditemukan di lantai hutan hujan tropis. Ini terkait dengan fisika cahaya: pigmen tampak berwarna sesuai dengan cahaya yang tidak mereka serap, melainkan pantulkan.

Pigmen tanaman paling umum adalah klorofil hijau, sehingga tanaman tampak hijau karena klorofil memantulkan cahaya hijau. Meskipun tanaman menyukai cahaya biru karena memiliki energi lebih banyak, memiliki daun berwarna biru berarti memantulkan cahaya dengan energi tertinggi dan membatasi pertumbuhan.

Baca Juga: Dunia Hewan: Benarkah Kuda Nil Menjadi Hewan Paling Berbahaya di Afrika?