Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda mendengar ungkapan terkenal, "Biarkan mereka makan kue"?
Kalimat ini sering dikaitkan dengan salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah dunia, yaitu Marie Antoinette. Ratu Prancis ini kerap digambarkan sebagai sosok yang sangat arogan dan tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya.
Namun, benarkah Marie Antoinette benar-benar mengucapkan kata-kata tersebut? Mari kita telusuri lebih dalam sejarah dan menggali kebenaran di balik pernyataan yang telah menjadi ikonik ini.
Mitos "biarkan mereka makan kue"
Siapa yang tidak mengenal Marie Antoinette, ratu terakhir Prancis sebelum revolusi dahsyat mengguncang negara itu? Namanya seringkali dikaitkan dengan kalimat terkenal, "Biarkan mereka makan kue." Namun, apakah sang ratu benar-benar mengucapkan kata-kata arogan tersebut?
Jawabannya mungkin mengejutkan banyak orang: tidak. Ya, tidak ada bukti sejarah yang kuat untuk mendukung klaim bahwa Marie Antoinette pernah berkata demikian.
Ketika rakyat Prancis kelaparan dan tidak memiliki roti untuk dimakan, ratu yang hidup dalam kemewahan itu tidak mungkin melontarkan pernyataan yang begitu menyepelekan penderitaan rakyatnya.
Lalu, mengapa mitos ini begitu melekat pada sosok Marie Antoinette?
Kutipan aslinya dalam bahasa Prancis adalah "Qu'ils mangent de la brioche," yang artinya lebih dekat dengan "Biarkan mereka makan brioche."
Brioche adalah sejenis roti manis yang memang lebih mahal daripada roti biasa, namun bukan kue mewah seperti yang sering dibayangkan. Meski begitu, makna intinya tetap sama: menunjukkan sikap acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap penderitaan rakyat.
Terlepas dari ketidakakuratan terjemahannya, mitos ini terus hidup dan berkembang karena fungsinya sebagai alat propaganda. Selama Revolusi Prancis, para revolusioner membutuhkan sosok antagonis yang sempurna untuk menyalurkan kemarahan rakyat.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Apa Alasan Sebenarnya Marie Antoinette Dieksekusi?