Aksi Prometheus 'Menciptakan Kembali' Yunani Kuno Usai Perang Persia

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 8 Agustus 2024 | 20:00 WIB
Ilustrasi Perang Persia. Segala keagungan budaya Athena kemudian diluluh-lantakkan oleh Persia. (persiansarenotarabs.com)

Nationalgeographic.co.idPrometheus, salah satu dewa Yunani yang menantang dan mencuri api Zeus untuk umat manusia, banyak diceritakan dalam sastra atau mitologi Yunani Kuno.

Orang Yunani Kuno merayakan pemberian api oleh Prometheus dari surga ke bumi kepada umat manusia dengan perayaan lomba obor (lampas).

Lomba obor erat kaitannya dengan penghormatan terhadap Prometheus dan dewa-dewa api lainnya di Athena.

Mitos Prometheus awalnya hanya mencuri api dengan menyembunyikannya dalam tangkai adas, tetapi di abad kelima mulai 'berubah' menjadi obor dan menjadi sebab musabab perlombaan obor.

Lomba obor dalam acara tahunan Prometheia dimulai dari altar Prometheus di Akademi dan berlari melalui Kerameikos menuju Gerbang Dipylon, atau 'menuju kota', seperti yang dikatakan oleh Pausanias, dengan jarak sekitar tiga perempat mil (1,2 km).

Garis finish lomba obor yakni di ambang pintu kota. Fakta bahwa tempat akhirnya tidak di dalam kota itu sendiri melambangkan permulaan datangnya api kepada manusia, sementara festival untuk dewa-dewa lain adalah perayaan atas penggunaan api.

Namun ada pendapat lain mengungkap bahwa lomba obor ditujukan untuk mengisi kembali api kota di Prytaneum sebelum perayaan 'phratry' Apatouria di mana obor dinyalakan dari perapian kota ke altar masing-masing tempat.

Perlombaan obor yang diadakan untuk menghormati dewa-dewa lain dimulai dari altar Prometheus atau altar Eros yang berdekatan dan berlanjut lebih jauh ke dalam kota bahkan hingga Altar Athena yang apinya digunakan untuk menerangi pengorbanan besar sebagai tanda puncak perayaan. 

Pausanias, seorang penulis Yunani Kuno dalam buku Carol Dougherty yang berjudul Prometheus mengatakan "perlombaan obor dilakukan satu orang saja, tetapi ada pendapat lain yang mengatakan secara tim estafet."

Sementara itu, sejarawan Herodotus membandingkan kurir pos Kekaisaran Persia yang bekerja secara tim estafet untuk mengantar surat dari dengan perlombaan obor Yunani.

Demikian pula, Aeschylus membandingkan pergerakan nyala api dari Troya ke Mycenae dalam pidato terkenal Clytamnestra:

Baca Juga: Mitologi Yunani Kuno Permulaan Sebab 'Kenapa Manusia Menderita?'