Seni di peradaban kuno Etruria
Tidak diragukan lagi warisan seni terbesar bangsa Etruria adalah lukisan dinding makam. Lukisan makam memberikan pandangan unik dan penuh warna ke dunia mereka yang hilang. Hanya 2% makam yang dicat. Hal ini menunjukkan hanya kaum elite yang mampu memiliki kemewahan seperti itu.
Lukisan-lukisan tersebut diaplikasikan baik langsung ke dinding batu atau ke lapisan dasar tipis plester.
Lukisan makam biasanya menggambarkan kecintaan khusus pada tari, musik, perburuan, olahraga, prosesi, dan adegan makan. Terkadang ada juga adegan sejarah seperti pertempuran yang digambarkan di Makam Francois di Vulci.
Lukisan-lukisan tersebut memberi kita gambaran tentang kehidupan sehari-hari orang Etruria, kebiasaan makan, dan pakaian. Selain itu juga mengungkapkan sikap sosial, terutama terhadap budak, orang asing, dan wanita.
Tembikar merupakan bidang keahlian lainnya. Bucchero merupakan tembikar asli Etruria dan memiliki lapisan akhir mengilap yang khas, hampir hitam. Diproduksi sejak awal abad ke-7 SM, gaya ini sering kali meniru bejana perunggu timbul. Bentuk yang populer meliputi mangkuk, kendi, cangkir, perkakas, dan bejana antropomorfik.
Barang-barang Bucchero umumnya ditempatkan di makam dan diekspor secara luas ke seluruh Eropa dan Mediterania. Spesialisasi lain di kemudian hari adalah produksi guci pemakaman terakota yang memiliki figur almarhum.
Pekerjaan perunggu telah menjadi spesialisasi Etruria lainnya yang berasal dari periode Villanovan. Segala macam barang sehari-hari dibuat dari bahan tersebut.
Kemudian, patung logam berskala besar diproduksi dengan kualitas luar biasa. Sangat sedikit contoh yang bertahan. Namun, yang bertahan, terutama Chimera dari Arezzo, merupakan bukti imajinasi dan keterampilan seniman Etruria.
Warisan peradaban kuno Etruria
Bangsa Romawi tidak hanya merampas tanah dan harta karun dari Etruria, tetapi juga mencuri banyak idenya. Bangsa Romawi mengadopsi praktik ramalan Etruria bersama dengan fitur-fitur lain dari agama Etruria. Misalnya ritual untuk membangun kota-kota baru dan membagi wilayah.
Bangsa Romawi mengadopsi banyak hal dari peradaban Etruria, termasuk arsitektur. Pengaruh budaya lainnya termasuk prosesi kemenangan yang akan menjadi kemenangan Romawi. Serta jubah Etruria berwarna putih, ungu atau dengan pinggiran merah. Jubah itu kemudian menjadi toga Romawi.
Dalam hal bahasa, peradaban kuno Etruria mewariskan banyak kata kepada penerus mereka di Italia. Dan melalui alfabet mereka, yang diadaptasi dari bahasa Yunani, mereka akan memengaruhi bahasa-bahasa Eropa utara dengan penciptaan aksara Runik.
Meski peradaban kuno Etruria telah berakhir, mereka meninggal banyak warisan yang penting bagi sejarah Romawi.