Etruria, Selisik Peradaban Kuno yang Pernah Berkembang di Italia

By Sysilia Tanhati, Kamis, 15 Agustus 2024 | 10:00 WIB
Peradaban kuno Etruria berkembang pesat di Italia tengah antara abad ke-8 dan ke-3 SM. Budaya ini terkenal di zaman kuno karena sumber daya mineralnya yang kaya. (Yann Forget)

Sejarah peradaban kuno Etruria

Dengan perdagangan yang berkembang pesat sejak abad ke-7 SM, dampak budaya dari peningkatan kontak antarbudaya juga menjadi lebih mendalam. Pengrajin dari Yunani dan Levant menetap di emporia.

Emporia adalah sebutan bagi pelabuhan perdagangan semi-independen yang bermunculan di pantai Tyrrhenian. Emporia yang paling terkenal berada di Pyrgri, salah satu pelabuhan Cerveteri.

Kota-kota Etruria bekerja sama dengan Kartago untuk mempertahankan kepentingan perdagangan mereka melawan armada laut Yunani. Dominasi Etruria atas lautan dan perdagangan maritim di sepanjang pantai Italia begitu besar. Dikarenakan alasan itu, orang-orang Yunani kuno berulang kali menyebut mereka sebagai bajak laut bajingan.

Namun, pada abad ke-5 SM, Sirakusa merupakan kekuatan perdagangan Mediterania yang dominan. Kota Sisilia tersebut bekerja sama dengan Cumae untuk mengalahkan Etruria dalam pertempuran di Cumae pada 474 SM.

Hal yang ebih buruk terjadi ketika tiran Sirakusa Dionysius I memutuskan untuk menyerang pantai Etruria pada tahun 384 SM. “Serangan itu menghancurkan banyak pelabuhan Etruria,” tulis Mark Cartwright di laman World History Encyclopedia.

Faktor-faktor ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hilangnya perdagangan dan kemunduran banyak kota Etruria. Kemunduran tersebut terjadi pada abad ke-4 hingga ke-3 SM.

Pemerintahan dan masyarakat di peradaban kuno Etruria

Pemerintahan awal kota-kota Etruria didasarkan pada monarki. Namun, kemudian berkembang menjadi pemerintahan oleh oligarki yang mengawasi dan mendominasi semua jabatan publik dan majelis rakyat.

Satu-satunya bukti hubungan politik antara kota-kota adalah pertemuan tahunan Liga Etruria. Dalam pertemuan itu, 12-15 kota terpenting mengirim para penatua untuk bertemu bersama. Tujuan dari pertemuan itu sebagian besar untuk tujuan keagamaan, di tempat suci yang disebut Fanum Voltumnae.

Ada juga banyak bukti bahwa kota-kota Etruria kadang-kadang saling berperang dan bahkan menggusur penduduk. Semua ini merupakan akibat dari persaingan untuk mendapatkan sumber daya yang didorong oleh peningkatan populasi.

Baca Juga: Sejarah Dunia: Lima Peradaban Kuno yang Mengubah Kehidupan di Bumi