Sejarah Dunia: Lembaran Hitam Monkeypox yang Mengancam Global

By Tri Wahyu Prasetyo, Kamis, 15 Agustus 2024 | 17:00 WIB
cacar monyet merupakan penyakit zoonosis. Artinya penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya. (Brian W.J. Mahy/CDC's Public Health Library)

Seperti yang dikatakan oleh ibu Kautzer kepada Washington Post, “Gigitan di jarinya terus membesar dan membesar. Yang dia lakukan hanyalah tidur atau menangis. Dia tidak bisa makan apapun. Kelenjar-kelenjar di lehernya membengkak hingga Anda bisa melihatnya menyembul keluar.”

Wabah ini disebabkan oleh tikus besar Gambian yang diimpor dari Ghana dan ditempatkan di sebelah pengiriman anjing. Setelah CDC melarang impor hewan pengerat Afrika ke AS, wabah ini dengan cepat dikendalikan dan dilupakan.

Sementara itu, di Indonesia, kasus monkeypox pertama kali tekonfirmasi pada tahun 2022. Ia merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis sebelum tertular.

"Setelah berkonsultasi ke beberapa fasilitas kesehatan, pasien masuk ke salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan pada tanggal 18 Agustus dan hasil test PCR pasien terkonfirmasi positif pada malam hari tanggal 19 Agustus," seperti dilaporkan oleh Sehat Negeriku, Kementerian Kesehatan RI.

Dampak global dan letidakadilan kesehatan

Meskipun sebagian besar negara di dunia berhasil menghindari wabah monkeypox, negara-negara Afrika tidak seberuntung itu.

Antara November 2005 dan November 2007, kasus monkeypox di Kongo meningkat 20 kali lipat dibandingkan dengan tahun 1980-an.

Di Nigeria, wabah parah terjadi pada tahun 2017, hampir 40 tahun setelah kasus terakhir dilaporkan di negara tersebut.

"Mengapa Barat harus peduli?" tanya Bajaj, menyoroti bagaimana penyakit ini sering diabaikan oleh negara-negara yang belum terpengaruh.

Ketidakadilan dalam akses terhadap vaksin dan sumber daya kesehatan global menjadi faktor utama dalam penyebaran berkelanjutan virus ini di Afrika.

"Keberadaan virus yang terus berlanjut di Afrika sebagian besar disebabkan oleh akses yang tidak merata ke persediaan vaksin global dan sumber daya perawatan kesehatan," tulis Bajaj.

Baca Juga: Cacar Monyet Virus Zoonosis, Bukan Penyakit dari Hubungan Homoseksual