Sejarah Dunia: Lembaran Hitam Monkeypox yang Mengancam Global

By Tri Wahyu Prasetyo, Kamis, 15 Agustus 2024 | 17:00 WIB
cacar monyet merupakan penyakit zoonosis. Artinya penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya. (Brian W.J. Mahy/CDC's Public Health Library)

Penyakit ini, meskipun lebih umum di Afrika, tidak seharusnya digambarkan sebagai "penyakit Afrika," karena hal ini dapat menimbulkan stigma dan diskriminasi.

Pelajaran dari sejarah dan tantangan masa depan

Sejarah monkeypox tidak dapat dipisahkan dari sejarah cacar, salah satu penyakit paling mematikan dalam sejarah manusia.

Cacar diyakini pertama kali muncul sekitar 10.000 SM dan telah membunuh lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia pada abad ke-20 saja.

Upaya untuk mencegah penyebaran virus ini telah dilakukan oleh berbagai komunitas di Afrika, India, Cina, Turki, dan negara-negara non-Barat lainnya jauh sebelum inokulasi diperkenalkan di Eropa pada awal abad ke-18.

Namun, meskipun ada sejarah panjang dan pengetahuan yang telah dikumpulkan oleh para ilmuwan Afrika, monkeypox tetap menjadi penyakit yang kurang dipahami dan sering kali diabaikan dalam sejarah dunia.

Penyakit ini, yang diyakini telah beredar selama ribuan tahun, kini menjadi perhatian global karena penyebarannya yang lebih cepat dan luas.

" ... respons monkeypox global telah dipenuhi dengan masalah lain, termasuk pelaporan yang tidak memadai, hambatan pengujian, dan perseteruan CDC-WHO," jelas Bajaj.

Para ahli juga khawatir bahwa cacar monyet dapat “mengambil tempat tinggal permanen di satwa liar di luar Afrika,” membuat wabah lebih sering terjadi dan berpotensi menciptakan varian baru.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi kita untuk belajar dari sejarah dan memastikan bahwa respons kita terhadap penyakit ini tidak hanya berfokus pada negara-negara yang terkena dampak langsung, tetapi juga memperhatikan ketidakadilan kesehatan global yang mendasarinya.