Hari-hari Terakhir Marie Antoinette, Masih Sempat Minta Maaf saat Tak Sengaja Injak Kaki Orang Lain

By Sysilia Tanhati, Selasa, 27 Agustus 2024 | 12:50 WIB
Pada tanggal 16 Oktober 1793, Marie Antoinette dipenggal dengan guillotine. Eksekusinya hanya berjarak beberapa bulan setelah suaminya, Raja Louis XVI, mengalami nasib yang sama. (William Hamilton/Museum of the French Revolution)

Marie Antoinette memiliki firasat. Para anggota kerumunan, yang membawa tombak dengan kepala pengawal kerajaan di atasnya, menangkap keluarga kerajaan. Pasangan kerajaan itu pun dibawa ke Istana Tuileries di Paris.

Pasangan kerajaan tersebut tidak ditahan secara resmi hingga Pelarian ke Varennes yang membawa bencana pada bulan Juni 1791. Pelarian itu merupakan upaya gila-gilaan keluarga kerajaan untuk mendapatkan kebebasan di Belanda yang dikuasai Austria. Sayangnya upaya itu gagal karena waktu yang buruk dan kereta kuda yang terlalu besar dan terlalu mencolok.

Keluarga kerajaan dipenjara di Temple dan pada tanggal 21 September 1792, Majelis Nasional secara resmi mendeklarasikan Prancis sebagai republik.

Pengadilan dan hukuman mantan Ratu Prancis

Pada bulan Januari 1793, Raja Louis XVI dijatuhi hukuman mati karena berkonspirasi melawan negara. Ia diizinkan untuk menghabiskan beberapa jam bersama keluarganya hingga dieksekusi di hadapan 20.000 orang.

Sementara itu, Marie Antoinette masih dalam ketidakpastian. Pada awal Agustus, ia dipindahkan dari Temple ke Conciergerie. Conciergerie dikenal sebagai ruang tunggu menuju guillotine. Dua bulan kemudian ia diadili.

“Usianya baru 37 tahun, tetapi rambutnya sudah memutih dan kulitnya juga pucat,” tambah Milne. Namun, ia tetap menjalani persidangan yang menyiksa selama 36 jam yang dijejalkan hanya dalam 2 hari.

Jaksa Antoine Quentin Fouquier-Tinville bermaksud merendahkan karakternya. Hal ini membuat kejahatan apa pun yang dituduhkan kepadanya akan tampak lebih masuk akal.

Untuk itu, persidangan dimulai dengan kejutan. Menurut Fouquier-Tinville, putranya yang berusia 8 tahun, Louis Charles, mengaku telah berhubungan seks dengan ibu dan bibinya.

Marie Antoinette menjawab bahwa ia “tidak tahu” tentang tuduhan tersebut dan jaksa melanjutkan. Namun beberapa menit kemudian seorang anggota juri menuntut jawaban atas pertanyaan tersebut.

“Jika saya belum menjawab, itu karena alam sendiri menolak untuk menjawab tuduhan seperti itu yang ditujukan kepada seorang ibu,” kata mantan ratu. “Saya memohon kepada semua ibu yang hadir di sini - apakah itu benar?”

Baca Juga: Mengapa Marie Antoinette Jadi Simbol Hedonisme Wanita Bangsawan?