Mengapa Napoleon Begitu Terkenal dan Membuat Banyak Orang Terobsesi?

By Ade S, Jumat, 30 Agustus 2024 | 07:00 WIB
Lebih dari sekadar seorang pemimpin militer, kisah Napoleon penuh dengan misteri dan kontroversi. Temukan mengapa sosoknya begitu memikat hingga kini. ( Édouard Detaille)

"Kemampuannya untuk tetap rendah hati di tengah segala kemegahan yang mengelilinginya menjadi salah satu daya tarik yang membuatnya terus memikat imajinasi kita hingga kini," papar David A. Bell di laman Times.

Sang penakluk yang terpesona oleh kisah sendiri

Memang mudah bagi banyak orang untuk terpesona oleh sosok Napoleon Bonaparte. Pesonanya yang kuat membuat kita lebih tertarik pada sisi manusiawi sang kaisar ketimbang catatan kelam politiknya. Film biopik terbaru garapan Ridley Scott semakin memperkuat daya tarik ini dengan menyajikan kisah Napoleon yang lebih personal dan dramatis.

Napoleon, sosok yang meroket dari seorang pemuda biasa menjadi penguasa sebuah imperium besar, adalah sebuah paradoks yang menarik. Ia, yang pernah merasakan pahit getir kehidupan, mendadak mendapati dirinya berdiri di puncak dunia. Kejayaan yang diraihnya begitu cepat dan megah, bagai mimpi yang menjadi kenyataan.

Di tengah segala kemegahan dan kekuasaan yang dimilikinya, Napoleon tetap mampu merenung dan mengakui betapa luar biasanya perjalanan hidupnya," ujar Bell yang merupakan pengajar Sejarah di Princeton University, Amerika Serikat, dan merupakan penulis Napoleon: A Concise Biography.

Karikatur Inggris tahun 1814 yang menggambarkan Napoleon yang diasingkan ke Elba. Mantan kaisar tersebut dilukiskan menunggangi keledai secara terbalik sambil memegang pedang patah. (Unknown author)

Dalam pengasingan terakhirnya di Pulau Saint Helena, ia takjub berujar, "Betapa novelnya hidupku!" Ungkapan ini seakan menjadi cerminan dari jiwa seorang penakluk yang tak pernah berhenti merasa takjub dengan nasibnya sendiri.

Namun, jika hal-hal manusiawi yang intens ini membuat kita terpesona oleh Napoleon lebih dari dua abad setelah kematiannya, maka, seharusnya, begitu pula terhadap hal-hal mengerikan yang telah dilakukannya.

Jika, Anda lupa, berikut ini beberapa contohnya: perang-perang yang dijalaninya menyebabkan jutaan kematian, dia memerintahkan eksekusi para tahanan, pasukannya secara sengaja menargetkan warga sipil yang tidak bersalah, dia memerintah Prancis sebagai diktator, menghancurkan demokrasi dan kebebasan berbicara, serta menangkap lawan politik (meskipun dia jarang membunuh mereka).

Satu hal yang paling buruk adalah dia membalikkan keputusan rezim revolusioner sebelumnya dan mengembalikan perbudakan saat dia bisa menempatkan ratusan ribu orang di koloni-koloni Karibia Prancis kembali dalam perbudakan.

Justru dikotomi inilah—bagaimana dia berhasil tetap berkuasa dan menjalani perang demi perang, sambil juga tetap mudah dihubungkan—yang menjadi pusat obsesi sejarah terhadapnya.

Baca Juga: Cinta Terselubung dari Tokoh Sejarah Dunia: Napoleon dan Désirée