Nationalgeographic.co.id—Meningkatnya kasus penyakit yang ditularkan nyamuk seperti demam berdarah membuat banyak orang khawatir.
Namun, serangga pengganggu ini juga merupakan penyerbuk yang penting. Menghilangnya nyamuk dapat menimbulkan dampak yang tak terhitung pada rantai makanan.
Ya, nyamuk—kecil, rapuh, sangat mudah diremukkan, tetapi mampu melakukan kerusakan fatal.
Di Indonesia, kasus demam berdarah kerap menghantui. Ada beberapa cara mudah untuk membantu melindungi diri Anda dari penyakit yang ditularkan nyamuk.
Namun, ada satu solusi yang terdengar menarik setiap kali berita tentang penyakit yang ditularkan nyamuk mencapai titik puncaknya. Bagaimana jika kita bisa membuat semua nyamuk menghilang?
Tapi apa yang akan terjadi bila nyamuk benar-benar menghilang?
Dunia tanpa nyamuk
Tentu saja, tidak seorang pun tahu pasti seperti apa dunia tanpa nyamuk.
“Membasmi nyamuk sepenuhnya dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat kita prediksi,” kata Ann Froschauer, spesialis urusan publik untuk Dinas Perikanan dan Satwa Liar di Amerika Serikat.
Masalah utamanya adalah kita tidak cukup tahu tentang bagaimana nyamuk masuk ke dalam rantai makanan. Ada sekitar 3.500 spesies nyamuk di planet ini.
Banyak penelitian telah mengungkap jaring makanan mamalia yang lebih besar, seperti singa atau macan tutul. Hewan yang berukuran besar jauh lebih mudah diamati daripada nyamuk kecil, yang sering berkembang biak di genangan air sementara.
Baca Juga: Polusi Cahaya Pengaruhi Kehidupan Nyamuk: Ancaman Bagi Manusia?