Sejarah Panjang Paralimpiade: Perjuangan Tanpa Henti Demi Inklusivitas

By Ade S, Selasa, 3 September 2024 | 08:03 WIB
Sejarah panjang Paralimpiade, dari awal yang sederhana hingga menjadi ajang olahraga dunia yang menginspirasi. (Stig Morten Skjæran)

Setiap empat tahun, Komite Paralimpiade Internasional (IPC) terus memperluas cakupan ajang ini, melibatkan lebih banyak atlet dari berbagai negara dengan beragam jenis disabilitas, serta menghadirkan cabang olahraga yang semakin beragam.

Meskipun Paralimpiade secara resmi dimulai pada tahun 1948, semangat berkompetisi bagi individu dengan keterbatasan fisik telah ada jauh sebelumnya.

Pada akhir abad ke-19, komunitas tuli di Berlin telah membentuk klub olahraga mereka sendiri. Namun, gerakan olahraga untuk penyandang disabilitas baru benar-benar meluas setelah Perang Dunia II.

Salah satu tokoh kunci di balik lahirnya Paralimpiade adalah Ludwig Guttmann, seorang dokter yang bertugas di pusat cedera tulang belakang di Inggris.

Guttmann melihat olahraga sebagai sarana rehabilitasi yang efektif, baik secara fisik maupun mental, bagi para veteran dan warga sipil yang mengalami cedera akibat perang. Ia yakin bahwa partisipasi dalam olahraga akan membantu mereka kembali berintegrasi ke dalam masyarakat.

"Saya menemukan bahwa olahraga untuk penyandang disabilitas memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap pandangan sosial," kata Guttmann dalam sebuah wawancara di situs web IPC. "Ketika saya melihat bagaimana olahraga diterima oleh penyandang cacat, masuk akal untuk memulai gerakan olahraga."

Pada tahun 1948, bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade London, Guttmann menggelar kompetisi perdana bagi para atlet kursi roda yang diberi nama International Wheelchair Games. Sederhana namun bermakna, kompetisi ini menjadi titik awal dari sebuah perjalanan panjang menuju inklusivitas dalam dunia olahraga.

Awalnya, hanya 16 mantan prajurit dan wanita yang menggunakan kursi roda yang berpartisipasi dalam lomba memanah. Namun, semangat dan antusiasme mereka menginspirasi banyak orang.

Tahun demi tahun, jumlah peserta terus bertambah dan cabang olahraga pun semakin beragam. Lempar lembing pun segera menjadi bagian dari kompetisi ini.

Seiring dengan berkembangnya acara ini, namanya pun diubah menjadi Stoke Mandeville Games, diambil dari nama rumah sakit tempat Guttmann bekerja. Pada tahun 1952, Belanda mengirimkan timnya, menjadikan kompetisi ini ajang internasional pertama kali.

Puncak dari perjalanan ini adalah pada tahun 1960, ketika Stoke Mandeville Games resmi bertransformasi menjadi Paralimpiade.

Baca Juga: Angkat Besi: Dari Palestina Hingga Jadi Cabang Olahraga Olimpiade