5. "Revolver: Ini ada di dalam cincin meridian dan berputar pada titik-titik yang mewakili kutub langit.
6. "Zodiac": Sama ukurannya dengan revolver, ia dipasang pada revolver tegak lurus pada titik-titik tertentu.
7. "Astrolabe": Terletak di dalam revolver dan cincin zodiak, ia berputar pada titik-titik yang mewakili kutub ekliptika.
8. "Upright": Terletak di dalam astrolab dan berputar pada titik-titik revolver yang mewakili kutub langit. Alat ini dapat mewakili meridian sembarang.
9. "All Tilter": Terletak di dalam Upright dan berputar pada titik-titik yang mewakili tempat meridian sembarang berpotongan dengan ekuator, alat ini dapat mewakili cakrawala apa pun dan terbenam di bidang apa pun.
Pada dasarnya, Meteoroscope yang telah selesai akan tampak seperti serangkaian cincin besar yang terletak di dalam satu sama lain, yang dapat dimiringkan sesuai kebutuhan.
Konstruksi dan penggunaan alat ini dirinci dalam manuskrip, yang tampaknya menyiratkan bahwa risalah tersebut dimaksudkan untuk membantu praktisi menggunakannya.
Tidak hanya itu, konstruksi tersebut dapat membantu guru menunjukkan bagaimana beberapa kesimpulan dicapai.
Ptolemeus mengemukakan teori geosentris
Ptolemeus yang sohor sebagai salah satu astronom dan geografer Yunani kuno paling berpengaruh pada masanya, diketahui telah mengemukakan teori geosentris dalam bentuk yang berlaku selama 1400 tahun. Karyanya telah menghasilkan lebih banyak diskusi dan perdebatan daripada yang lain.
Teori geosentris menyatakan bahwa semua objek dalam tata surya kita bergerak relatif terhadap bumi.
Dengan kata lain, menurut teori geosentris, bumi merupakan pusat tata surya. Teori ini bahkan dipercaya selama hampir 1400 tahun lamanya.
Ptolemeus lahir di Alexandria di Mesir pada era Romawi. Ptolemeus menulis sekitar selusin risalah ilmiah.
Tiga di antaranya penting bagi ilmu pengetahuan Bizantium, Islam, dan Eropa Barat di kemudian hari.
Yang pertama adalah risalah astronomi yang sekarang dikenal sebagai Almagest, meskipun awalnya berjudul Mathēmatikē Syntaxis atau Risalah Matematika, dan kemudian dikenal sebagai Risalah Terbesar.
Yang kedua adalah Geografi, yang merupakan diskusi menyeluruh tentang peta dan pengetahuan geografis dunia Yunani kuno dan Romawi kuno.
Yang ketiga adalah risalah astrologi di mana ia mencoba mengadaptasi astrologi horoskop dengan filsafat alam Aristoteles pada zamannya.