Bagaimana Gosip Menorehkan Sejarah Permaisuri Romawi Messalina?

By Sysilia Tanhati, Kamis, 19 September 2024 | 18:00 WIB
Dalam sejarah Kekaisaran Romawi, Permaisuri Valeria Messalina merupakan simbol kesombongan dan amoralitas (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah Kekaisaran Romawi, Permaisuri Valeria Messalina merupakan simbol kesombongan dan amoralitas. Selama berabad-abad, ia dianggap sebagai wanita paling tidak bermoral dalam sejarah.

Tetapi seberapa banyak kebenaran yang kita ketahui tentang Messalina? Apakah catatan sejarah tentang Messalina itu benar-benar nyata? Ataukah ia menjadi korban gosip dan penulis sejarah yang membencinya?

Valeria Messalina lahir sekitar tahun 20 M dalam keluarga bangsawan. Ia merupakan cicit dari Mark Anthony dan istrinya Octavia. Ibunya, Domitia Lepida, merupakan cucu perempuan mereka. Octavia dan Antony memiliki dua orang putri: Antonia Minor (ibu dari Claudius) dan Antonia Major (ibu dari Domitia Lepida).

Sejarah Messalina yang diketahui sebenarnya dimulai pada tahun 38 M ketika ia menikah dengan calon penguasa Kekaisaran Romawi, Tiberius Claudius. Akar keluarga mereka menjadikan mereka sepupu. Pernikahan mereka diselenggarakan demi kepentingan keluarga terhadap kekaisaran alih-alih karena cinta.

Apakah Messalina merupakan seorang pembunuh?

Messalina dikenal dalam sejarah Kekaisaran Romawi sebagai wanita yang sangat licik, ambisius, dan suka mengatur.

Anak pertamanya, Octavia, lahir pada tahun 40 Masehi. Sedangkan putranya Tiberius Claudius Germanicus, yang disebut Britannicus, lahir 3 tahun kemudian.

Messalina disalahkan karena menggunakan pengaruhnya untuk melakukan sejumlah besar tuntutan hukum. Ia diduga menggunakan kekuasaannya untuk mencapai tujuan politik dan pribadi.

Orang pertama dalam daftar korbannya yang diduga adalah Appius Junius Silanus. Ia adalah komandan tiga legiun di Spanyol ketika diminta untuk kembali ke Roma dan menikahi ibu Messalina.

Sumber sejarah mengatakan bahwa Messalina mengarang cerita yang menarik dan mengeklaim bahwa ia bermimpi bahwa Appius bermaksud membunuh Claudius. “Mimpinya itu menyebabkan kematian sang komandan,” tulis Natalia Klimczak di laman Ancient Origins.

Orang lain yang mungkin meninggal karena permaisuri yang ambisius itu adalah seorang komandan Pengawal Praetorian, Catonius Jutus. Konon sang komandan menjadi saksi atas perilakunya yang tidak senonoh.

Baca Juga: Valeria Messalina, Kisah Ratu Romawi yang Sejarahnya Dihapus