Bagaimana Gosip Menorehkan Sejarah Permaisuri Romawi Messalina?

By Sysilia Tanhati, Kamis, 19 September 2024 | 18:00 WIB
Dalam sejarah Kekaisaran Romawi, Permaisuri Valeria Messalina merupakan simbol kesombongan dan amoralitas (Public Domain)

Setelah kematian Messalina, Claudius menyatakan bahwa ia tidak akan menikah lagi. Namun setelah mengeluarkan pernyataan, ia malah menikahi saudara perempuan Caligula, Agrippina.

Apakah kisah Messalina berasal dari sumber sejarah yang tepercaya, dongeng, atau gosip semata?

“Beberapa penulis Romawi sohor menyebutkan Valeria Messalina dalam karya-karya mereka,” Klimczak menambahkan. Mereka adalah Cassius Dio, Josephus, dan Pliny the Elder, Juvenal, Plutarch, Suetonius, Tacitus, Sextus Aurelius Victor, dan Seneca the Younger.

Namun, perlu dicatat bahwa Messalina meninggal sebelum sebagian besar dari mereka lahir. Josephus masih kecil ketika ia meninggal. Pliny the Elder, yang lahir pada tahun 23 M saat Messalina masih hidup, tinggal di bagian utara Italia. Ia adalah seorang mahasiswa hukum dan pada tahun 46 M menjadi seorang prajurit. Perlu dicatat juga bahwa dalam tulisan-tulisannya, Pliny dipengaruhi oleh karya-karya Seneca.

Oleh karena itu, satu-satunya orang yang diketahui aktif sebagai penulis dan yang dapat bertemu langsung dengan Messalina adalah Seneca the Younger.

Apakah Messalina korban dendam Seneca?

Ketika Caligula menjadi kaisar pada tahun 38 M, terjadi konflik antara penguasa baru itu dan Seneca. Konflik itu disebabkan oleh kecemburuan Caligula terhadap bakat retorika Seneca yang luar biasa. Dengan dukungan Agrippina, Seneca nyaris dihukum mati.

Ketika Claudius kehilangan minat pada istrinya Aelia Paetina, Seneca berharap agar kaisar menikahi Agrippina (yang menghargai Seneca). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sejak awal, Seneca tidak pernah berada dalam kelompok pendukung Messalina.

Seneca the Younger adalah filsuf penganut stoikisme dan menjadi penasihat Nero Kekaisaran Romawi kuno. (Public domain)

Claudius menggantikan Caligula pada tahun 41 M. Karena keputusan kaisar baru dan istrinya, Seneca dibuang ke pulau Corsica. Beberapa sejarawan secara eksklusif menyalahkan Messalina atas tindakan ini.

Mereka mengatakan bahwa dia menyadari perhatian yang diberikan Seneca kepada Agrippina dan dia ingin mengusirnya jauh dari Roma. Messalina dikatakan takut bahwa intrik yang diciptakan oleh keduanya membahayakan kedudukan dan hidupnya.

Baca Juga: Benarkah Orang-orang Romawi Kuno Menyukai Tradisi Kekerasan?