Corinth, Kota Yunani Kuno yang Kesohor dengan Praktik Pelacuran Suci

By Ricky Jenihansen, Selasa, 24 September 2024 | 12:00 WIB
Kuil Aphrodite yang berada di puncak bukit Acrocorinth di Corinth, Yunani kuno terkenal karena praktik pelacuran suci. (Fine Art America)

Pepatah tersebut menyiratkan bahwa tidak semua orang mampu membayar layanan pelacur kuil yang mahal, karena itu bukanlah hal yang paling terjangkau yang dapat dilakukan seseorang di Corinth kuno.

Tempat pemujaan keagamaan dalam bentuk alat kelamin pria dan wanita telah digali dari wilayah Corinth yang lebih luas selama berabad-abad.

Hal ini memberikan petunjuk bahwa kuil penting ini mungkin juga merupakan tempat penyembuhan bagi mereka yang menderita penyakit seksual atau masalah kesuburan.

Seperti halnya dewa-dewa lainnya, orang-orang dengan masalah seperti itu akan mempersembahkan tempat pemujaan kepada Aphrodite, dengan harapan bahwa dia akan menyembuhkan mereka.

Akan tetapi, meskipun banyak catatan dari penulis kuno, belum ada bukti arkeologis definitif yang ditemukan untuk mengonfirmasi keberadaan pelacuran suci di Kuil Aphrodite di Corinth yang sebenarnya.

Banyak peneliti modern bahkan mempertanyakan kebenaran klaim yang dibuat oleh Strabo dan penulis kuno lainnya.

Para peneliti ini berpendapat bahwa catatan tersebut mungkin berisi pernyataan berlebihan atau salah tafsir dari praktik ritual lain yang akhirnya disalahartikan dengan apa yang disebut pelacuran suci.

Bagaimanapun, kuil itu sendiri berukuran cukup kecil, dan sangat tidak mungkin menampung seribu pelacur seperti yang dijelaskan.

Meskipun gagasan tentang kuil besar yang dipenuhi pelacur suci telah menarik perhatian para peneliti dan arkeolog selama berabad-abad, penting untuk mendekati topik tersebut dengan hati-hati dan berpegang pada bukti arkeologis yang kita miliki.

Pekerjaan dan penyelidikan arkeologi lebih lanjut di situs AcroCorinth mungkin suatu hari nanti akan memberikan lebih banyak penjelasan pada aspek kehidupan keagamaan yang menarik ini di Corinth kuno.

Akan tetapi, sampai saat itu, kita harus menerima semuanya dengan skeptis.

Baca Juga: Thespia, Bangsa Terlupakan dalam Pertempuran Thermopylae Yunani Kuno