Nationalgeographic.grid.id—Hanya sedikit wajah yang ikonik seperti Nefertiti. Lewat patung dada yang ditemukan pada tahun 1912, sosoknya diukuhkan sebagai salah satu tokoh sejarah dunia kuno paling terkenal yang pernah ada.
Kisah hidupnya memesona, tetapi juga penuh dengan ketidakpastian dan perbedaan interpretasi. Menikah dengan Firaun Akhenaten yang legendaris, mereka bersama-sama melembagakan revolusi agama.
Revolusi tersebut menyingkirkan dewa-dewa lama Mesir kuno dan mendukung penyembahan eksklusif terhadap Aten. Revolusi tersebut tidak bertahan lama. Namun, tindakan Nefertiti bertahan sebagai salah satu periode paling kontroversial dan diperdebatkan dalam sejarah Mesir kuno.
Asal-usul Nefertiti
Ketidakpastian perihal Nefertiti dimulai dari asal-usulnya. Nama Nefertiti berarti 'Si Cantik Telah Datang', tetapi dari mana asalnya?
Satu-satunya hal konkret yang kita ketahui tentang masa kecilnya adalah bahwa ia memiliki seorang pengasuh bernama Tey. Tey adalah istri seorang bangsawan terkemuka bernama Ay.
Ay memulai kariernya di bawah pemerintahan Amenhotep III dan berlanjut hingga Akhenaten dan para penerusnya. Ia menjadi wazir di bawah pemerintahan Tutankhamun dan akhirnya menjadi firaun setelah kematian raja muda tersebut. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Ay adalah saudara laki-laki Ratu Tiye.
“Pendapat terebut menjelaskan pangkatnya yang tinggi dan aksesnya ke koridor kekuasaan,” tulis Nathan Hewitt di laman The Collector.
Diduga bahwa Nefertiti adalah putri Ay. Prasasti yang berkaitan dengan putra Ay, Nakhtmin, menyiratkan keberadaan istri sebelumnya yang juga bisa jadi adalah ibu Nefertiti.
Istri pertama ini mungkin meninggal saat melahirkan, yang menjelaskan ketidakhadirannya dalam catatan sejarah. Mungkin karena alasan tersebut, Tey mengambil peran untuk membesarkan Nefertiti.
Selain itu, Ay dengan bangga menyandang gelar 'Bapak Tuhan', yang sering disandang oleh ayah ratu.
Baca Juga: Bukan Sekadar Makam, Menguak Rahasia Pembangunan Piramida Mesir Kuno