Nefertiti, Ratu Mesir yang Merevolusi Agama dengan 'Menyingkirkan' para Dewa Lama

By Sysilia Tanhati, Rabu, 9 Oktober 2024 | 18:00 WIB
Ratu Mesir yang ikonik ini lebih dari sekadar wajah cantik; ia adalah seorang revolusioner. Nefertiti mengubah Mesir kuno dan berjuang keras menuju puncak kekuasaan Firaun. (Philip Pikart/CC BY-SA 3.0)

Nefertiti dan putri-putrinya tampil menonjol dalam perayaan tersebut. Lukisan mereka kemudian mengisi makam dengan adegan-adegan yang menggambarkan peristiwa penting tersebut. Amarna tampak seperti surga yang indah bagi Nefertiti, tetapi utopia ini segera hancur oleh tragedi.

Tragedi yang menghancurkan

Tidak lama setelah festival tahun ke-12, kematian melanda Amarna.

Dalam waktu kurang dari 2 tahun, Nefertiti kehilangan sedikitnya tiga putrinya. “Meketaten, Setepenre, dan Neferneferure semuanya meninggal,” tulis Hewitt.

Ratu Tiye yang sudah tua juga meninggal. Sejumlah tokoh Amarna lainnya juga tiba-tiba menghilang dari catatan sejarah sekitar periode ini. Termasuk satu-satunya istri kedua Akhenaten yang diketahui, Kiya.

Akhenaten, Nefertiti, dan tiga putri di bawah Aten; dari Amarna; Dinasti ke-18; kira-kira 1345 SM. (Museum Pergamon Berlin )

Kematian mendadak atau hilangnya banyak orang dalam kurun waktu singkat menimbulkan spekulasi bahwa wabah melanda kota tersebut. Beberapa ahli Mesir Kuno berpendapat bahwa wabah itu dibawa ke Amarna oleh salah satu dari banyak pengunjung asing selama festival tahun ke-12.

Sangat sedikit informasi yang tersisa dari tahun-tahun terakhir pemerintahan Akhenaten. Tampaknya pekerjaan di makam dan kuil terhenti di kota itu. “Mungkin kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh wabah atau keruntuhan umum dalam tatanan sosial dan ekonomi,” Hewitt menjelaskan.

Nefertiti sendiri hampir lenyap dari catatan sejarah. Bahkan, telah lama diperkirakan bahwa ia telah meninggal bersama dengan begitu banyak orang lain. Namun sebuah prasasti menyebutkannya pada tahun ke-16. Hal ini menunjukkan bahwa ia bertahan hidup lebih lama.

Apakah Nefertiti menggantikan Akhenaten?

Akhenaten meninggal setelah 17 tahun bertakhta. Keadaan dan kronologi kematiannya dan tahun-tahun terakhirnya sangat tidak jelas dan telah melahirkan serangkaian teori.

Kehadiran Smenkhkare yang selalu membuat frustrasi dalam kronologi Amarna adalah kendala pertama. Ahli Mesir kuno condong ke arah Smenkhkare sebagai penerus langsung Akhenaten, tetapi ini sama sekali bukan konsensus. Jika demikian, maka Nefertiti akan menjadi janda ratu sementara putrinya Meritaten menjadi ratu sepenuhnya.