Jauh dari Hiruk Pikuk Kota, Elit Kaya Romawi Bangun Vila Mewah di Desa

By Galih Pranata, Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB
Pemandangan Kasino dan taman Villa Paolina dari sisi Porta Pia karya Giovanni Riveruzzi, 1828, yang digambar dengan cat air di atas kertas. Villa ini milik Paolina Bonaparte, saudara perempuan Napoleon, yang dibangun pada abad ke-17 dari pengaruh vila zaman Romawi Kuno. (Museo Napoleonico)

Nationalgeographic.grid.id—Bangsawan Romawi yang ingin melarikan diri dari penatnya kehidupan sehari-hari di kota, biasanya akan mencari udara segar yang melegakan dadanya di pedesaan.

Umumnya, elit kaya akan membangun hunian yang disebut villa (vila). Ya, kehidupan yang serba mudah akan dialami mereka yang kaya di zaman Romawi Kuno. Punya harta benda, mereka akan leluasa dengan kekayaannya. 

Jeffrey A. Becker kepada Smart History, menulis artikel berjudul Roman Domestic Architecture: The Villa yang diterbitkan pada 7 Maret 2016, menyebut jika vila merupakan istilah yang merujuk pada bahasa Latin tentang rumah di pedesaan atau tepian pantai.

Di Romawi, vila di pedesaan disebut juga dengan istilah villa rustica. "Sebagian besar vila pedesaan ini hanya nampak sederhana sebagai fungsi pertanian di Italia," terus Becker.

Secara garis besar, villa rustica akan selalu merujuk pada posisinya di pedesaan. Pliny The Elder juga membedakannya dengan villa urbana, yang posisinya masih dapat dijangkau dari perkotaan.

Tak terbengkalai begitu saja, villa rustica selalu terhubung dengan sistem pertanian di pedesaan. Vila itu dikelola sejumlah orang-orang yang diperbudak di bawah kendali empunya, dan diawasi oleh vilicus (pengawas vila).

Produksi pertaniannya berfokus pada anggur dan zaitun. Anggur diolah untuk membuat wine, sedangkan zaitun diproses untuk membuat minyak zaitun. Becker menyebitnya pars rustica, bagian dari vila yang produktif dalam pengolahannya.

Terdapat beberapa zona dalam vila yang di antaranya memiliki perbedaan yang signifikan, di mana pars urbana lebih dipergunakan untuk relaksasi, sedang pars rustica lebih kepada pertanian.

Meski berbeda zona dan fungsinya, secara keseluruhan, vila-vila elit Romawi selalu ditujukan untuk relaksasi, hiburan, dan makan. Terkadang juga terdapat balnea, yaitu pemandian air panas yang menenangkan. 

Dalam catatan sejarah, terdapat beberapa contoh dari vila mewah di Romawi Kuno. Artefaknya terbentang sekira periode Republik, di abad kelima hingga abad kedua SM. Vila-vila itu terliput dalam sebuah kompleks yang megah.

Seperti halnya kompleks Poggio Civitate (Murlo), atau Istana Acquarossa. Dalam hal ini, vila tersebut juga lekat dengan pertanian pedesaan. Meski dikenal megah, bentuk vila di era Republik dikenal minimalis.

Baca Juga: Hierarki Rumah yang Membelah Bumi-Langit Kehidupan di Romawi Kuno