Nationalgeographic.co.id—“Mutiara Cleopatra” adalah sebuah kisah yang diceritakan oleh penulis Romawi Pliny the Elder dalam Natural History.
Menurut kisah ini, Cleopatra VII meminum segelas cuka setelah mutiara yang tak ternilai harganya larut di dalamnya. Pliny mengeklaim bahwa hal tersebut dilakukan untuk memenangkan taruhan yang dibuatnya Mark Antony dari Romawi.
Namun apakah kisah ini nyata? Atau hanya sindiran dari sang penulis Romawi?
Para ahli tidak yakin apakah kisah tentang mutiara Cleopatra benar-benar terjadi. Namun, telah dibuktikan bahwa mutiara bisa larut dalam cuka. Selain itu, mutiara, atau lebih tepatnya, bubuk mutiara, telah dikonsumsi dalam budaya kuno lainnya.
Kisah mutiara Cleopatra dalam buku Natural History karya Pliny
Kisah tentang mutiara Cleopatra ditemukan dalam Natural History karya Pliny the Elder. Pliny menceritakan kisah mutiara Cleopatra. Menurut Pliny, ratu terakhir dari Ptolemaik Mesir, Cleopatra VII, pernah memiliki sepasang mutiara.
“Mutiara tersebut adalah yang terbesar yang pernah terlihat di seluruh dunia,” tulis Pliny. Konon mutiara itu menjadi milik Cleopatra melalui keturunan raja-raja Timur.
Pliny kemudian mengisahkan bahwa Mark Antony dijamu dengan jamuan makan mewah setiap hari oleh sang ratu. Hal ini mungkin dilakukan untuk menonjolkan diri.
Mark Antony merasa tersindir dan memberanikan diri untuk bertanya apakah mungkin perjamuan ini dibuat lebih mewah. Cleopatra melihat ini sebagai tantangan dan menerimanya. Ia menjawab bahwa untuk satu hiburan ia akan menghabiskan sepuluh juta sesterces (koin Romawi Kuno).
Mark Antony, meskipun tidak percaya, pada saat yang sama sangat ingin tahu bagaimana ratu dapat mengatur hal ini. Oleh karena itu, sebuah taruhan dibuat dengan Cleopatra.
Pada hari berikutnya, Cleopatra menyiapkan jamuan makan di hadapan Mark Antony. Jamuan itu luar biasa dalam segala hal, meskipun tidak lebih baik dari jamuan makannya yang biasa.
Baca Juga: Sejarah Dunia Kuno: Rival Cleopatra dalam Merebut Cinta Mark Antony
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR