Mengintip Upaya Konservasi Biodiversitas oleh Industri Kelapa Sawit Malaysia

By Ade S, Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:03 WIB
Bagaimana industri kelapa sawit Malaysia berkontribusi pada pelestarian alam? Temukan jawabannya dan manfaatnya bagi lingkungan serta masyarakat (National Geographic Indonesia/Donny Fernando)

Hal ini merupakan langkah penting dalam mengubah persepsi global terhadap industri minyak sawit, yang selama ini sering diidentikkan dengan praktik-praktik yang merusak lingkungan.

Beberapa langkah inisiatif yang telah dilakukan Malaysia

Dalam lanskap industri minyak sawit yang seringkali dikaitkan dengan deforestasi dan kerusakan lingkungan, Sawit Kinabalu Group (SKG) muncul sebagai pelopor dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati.

Melalui inisiatif konservasi yang komprehensif, SKG telah berhasil mengintegrasikan praktik-praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan ke dalam operasi perkebunan mereka.

Salah satu contoh nyata dari komitmen SKG terhadap konservasi adalah pendirian Kawasan Konservasi Sungai Pin (SPnCA). Dengan luas mencapai 2.632 hektar, atau setara dengan 42% dari total luas Perkebunan Sungai Pin, SPnCA merupakan salah satu kawasan konservasi sukarela terbesar di Sabah.

Buah sawit hasil dari perkebunan mandiri warga di Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. (National Geographic Indonesia/Ade S)

Kawasan ini menjadi semacam oase bagi flora dan fauna endemik, sekaligus sebagai laboratorium alam bagi para ilmuwan dan pemerhati lingkungan.

SKG telah mengembangkan Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi (CAMP) yang komprehensif untuk SPnCA. Dirancang bekerja sama dengan Departemen Kehutanan Sabah pada 2019, "CAMP memastikan bahwa setiap langkah konservasi yang dilakukan memiliki dasar ilmiah yang kuat dan terkoordinasi dengan baik."

Melalui CAMP, SKG tidak hanya melindungi hutan primer, lahan basah, dan zona sensitif ekologis lainnya, tetapi juga aktif memulihkan habitat yang telah terdegradasi.

Reboisasi menjadi salah satu pilar utama strategi berikutnya. Melalui proyek-proyek ambisius, perusahaan-perusahaan ini tidak hanya mengembalikan fungsi ekologis lahan yang terdegradasi, tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Reboisasi tidak sekadar menanam pohon, melainkan merupakan proses restorasi ekosistem yang kompleks. Dengan memilih spesies tumbuhan asli yang sesuai, perusahaan minyak sawit menciptakan habitat baru yang mendukung kehidupan berbagai satwa liar.

Baca Juga: Industri Sawit Masih Picu Deforestasi, Lahan Gambut Tak Luput Jadi Sasaran