Namun, di balik popularitasnya, minyak sawit dianggap ancaman besar bagi lingkungan. Produksi minyak sawit secara masif telah menjadi salah satu penyebab utama deforestasi hutan hujan tropis, terutama di Indonesia dan Malaysia.
Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit telah menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai satwa liar dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat adat yang bergantung pada hutan.
Lebih jauh lagi, kebakaran hutan yang sering terjadi di kawasan perkebunan kelapa sawit telah melepaskan sejumlah besar emisi gas rumah kaca, memperparah krisis iklim global.
Ironisnya, meskipun dampak negatif minyak sawit terhadap lingkungan sudah sangat jelas, permintaan akan komoditas ini terus meningkat secara signifikan.
Dalam beberapa dekade terakhir, produksi minyak sawit telah tumbuh sepuluh kali lipat, didorong oleh permintaan yang terus meningkat dari berbagai sektor industri. Pertumbuhan permintaan sebesar 4% setiap tahunnya menunjukkan bahwa ketergantungan dunia terhadap minyak sawit semakin kuat.
Siklus destruktif ini terus berulang: untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, semakin banyak hutan yang ditebang dan dibakar, melepaskan karbon yang tersimpan di dalam biomassa dan mempercepat perubahan iklim. Padahal, hutan yang hilang justru sangat dibutuhkan untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
“Pendekatan Äio mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan aliran samping pertanian dan kehutanan menjadi pengganti premium, yang berarti pengurangan signifikan dalam CO2 atau penggunaan lahan,” kata mitra Voima Ventures Pontus Stråhlman.
Target mendirikan pabrik pada 2026
Keberhasilan Äio dalam mengamankan pendanaan terbaru merupakan bukti nyata dari potensi besar yang dimiliki oleh startup ini. Dukungan yang kuat dari berbagai pihak, baik dari investor swasta maupun pemerintah, menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap inovasi teknologi fermentasi yang dikembangkan oleh Äio.
Setahun sebelumnya, Äio telah menerima hibah sebesar €1,8 juta dari Badan Bisnis dan Inovasi Estonia (EISA) untuk mengembangkan platform teknologi strain semi-otomatis.
Baca Juga: Minyak Mikroba, Calon Penantang Minyak Sawit yang Diklaim Lebih Ramah Lingkungan