Sejarah Kathmandu, Lembah Legendaris yang 'Lahir' dari Tebasan Pedang

By Sysilia Tanhati, Kamis, 7 November 2024 | 12:00 WIB
Tahun 1769 secara tradisional dianggap sebagai tahun ketika Nepal dipersatukan oleh Prithvi Narayan Shah. Namun sejarah Kathmandu sudah ada lama sebelum itu. (Henry Ambrose Oldfield/CC0)

Nationalgeographic.co.id—Saat ini, kita lebih mengenal kota Kathmandu sebagai ibu kota Nepal. Namun, tahukah Anda bahwa status ini baru diberikan kepadanya pada abad ke-18?

Tepat pada 1769, Prithvi Narayan Shah memilih Kathmandu sebagai ibu kota kerajaannya. Tahun yang sama yang secara tradisional dianggap sebagai tahun ketika Nepal dipersatukan oleh Sang Raja.

Meskipun demikian, sejarah Kathmandu sudah ada jauh sebelum itu. Banyak tempat sucinya telah didirikan dan dibangun berabad-abad sebelum penyatuan Nepal.

Lembah legendaris yang dipenuhi air

Kota Kathmandu terletak di Lembah Kathmandu, yang dikelilingi oleh empat pegunungan yang berbeda. Menurut legenda setempat, lembah itu tidak selalu seperti sekarang.

“Pada suatu waktu di masa lampau, lembah itu dipenuhi air,” tulis Wu Mingren di laman Ancient Origins.

Suatu hari, seorang Bodhisattva Tibet bernama Manjushree datang dari utara. Ia membelah tepi lembah dengan pedangnya. Tempat terjadinya peristiwa ini disebut Chobhar, yang terletak di barat daya Kathmandu. Saat air danau terkuras, lembah tersebut menjadi layak huni dan ajaran Buddha pun menyebar di daerah tersebut.

Legenda ini menemukan kecocokannya dalam catatan geologi. Danau tersebut terbentuk lebih dari satu juta tahun yang lalu, saat tepi selatan lembah terangkat karena pergerakan tektonik. Hal ini mengakibatkan terbendungnya Sungai proto-Bagmati dan terbentuklah danau tersebut.

Setelah Zaman Es terakhir, danau tersebut mulai menyusut, sebuah proses yang diperkirakan telah dimulai 30.000 tahun yang lalu. Badan air utama tampaknya terbentuk melalui batu kapur lunak di Chobhar, sehingga menguras danau tersebut. Lembah tersebut akhirnya terkuras airnya dan dihuni oleh manusia.

Tanda-tanda pertama permukiman manusia di Kathmandu muncul pada abad ke-2 SM. Pertumbuhan kota yang pesat pada masa itu disebabkan oleh pengaruh agama.

Bagi umat Buddha, stupa Swayambhunath dianggap sebagai situs ziarah utama, sementara umat Hindu percaya bahwa Sungai Bagmati adalah sungai suci. Oleh karena itu, baik umat Buddha maupun Hindu tertarik ke Kathmandu bahkan pada tahun-tahun awalnya.

Baca Juga: Sejarah Dunia: Kisah Tragis Pembantaian Keluarga Kerajaan Nepal