Kupu-kupu Jadi Pertanda Lingkungan Sehat, Bagaimana di Tempatmu?

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 14 November 2024 | 18:00 WIB
Sepasang kupu-kupu Taraka haimada yang sedang kawin (wikipedia)

Namun, keberhasilan penangkapan tergantung pada kemampuan sendiri, tergantung tempat dan berapa lama Anda mencarinya.

"Untuk mengumpulkan kupu-kupu pemakan buah, kita biasanya menggunakan perangkap. Di dalam perangkap kita menempatkan umpan yang menarik kupu-kupu, terbuat dari campuran pisang dan jus tebu."

Perangkap umpan dibiarkan di lingkungan selama beberapa hari, dan peneliti memeriksa setiap hari untuk melihat spesies mana yang tertangkap.

"Tetapi kita harus berhati-hati karena perangkap umpan juga dapat menarik hewan lain yang tertarik memakan umpan, kupu-kupu, atau keduanya," jelas mereka.

Mereka dapat menemukan semut, laba-laba, tawon, lebah, dan bahkan amfibi di perangkap umpan. Perangkap banyak digunakan untuk memantau keanekaragaman hayati karena keberhasilan penangkapan tidak tergantung pada kemampuan peneliti. Dengan demikian, koleksi yang dilakukan di lokasi yang berbeda dapat dibandingkan.

Di lingkungan hutan, perangkap umpan dapat dipasang pada ketinggian yang berbeda. Ketika perangkap umpan dipasang 1–1,5 m di atas tanah, kita dapat menangkap kupu-kupu yang terbang rendah.

Ketika perangkap dipasang 1–3 m di bawah puncak pohon (kanopi), kita dapat menangkap kupu-kupu yang terbang tinggi. Dengan demikian, kita dapat mengetahui hampir seluruh komunitas kupu-kupu di suatu lokasi.

Biasanya, peneliti menggunakan jaring serangga dan perangkap umpan untuk menemukan spesies kupu-kupu sebanyak mungkin. Kemudian mereka dapat membuat daftar spesies kupu-kupu setempat!

Apa Artinya Keberadaan Kupu-Kupu?

Kupu-kupu memiliki hubungan yang erat dengan lingkungannya. Kupu-kupu sensitif terhadap perubahan iklim dan juga dampak manusia.

Jadi, perubahan populasi kupu-kupu sering kali mencerminkan perubahan kecil yang terjadi di lingkungannya, termasuk perubahan yang tidak dapat dengan mudah dideteksi oleh mata kita.

Baca Juga: Bagaimana Romawi dan Yunani Kuno Hadapi Masalah Perusakan Lingkungan?