Namun, kurangnya koordinasi yang efektif antara kedua kementerian ini menghambat efisiensi dalam upaya konservasi dan restorasi ekosistem karbon biru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan kejelasan peran dan tanggung jawab masing-masing lembaga serta kerangka kerja manajemen yang terintegrasi. Dengan demikian, upaya untuk memulihkan dan melindungi sumber daya karbon biru dapat dilakukan secara lebih efektif dan akuntabel.
Selain aspek kelembagaan, partisipasi aktif masyarakat lokal juga sangat krusial. Banyak masyarakat pesisir di Mozambik bergantung pada ekosistem karbon biru untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Oleh karena itu, keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya sangat penting untuk memastikan keberlanjutan upaya konservasi.
Laporan tersebut menyoroti pentingnya inisiatif manajemen yang berbasis masyarakat, seperti Dewan Perikanan Masyarakat. Lembaga semacam ini dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pengelolaan sumber daya karbon biru yang berkelanjutan.
Namun, untuk mendorong masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam upaya konservasi, perlu disediakan alternatif mata pencaharian yang lebih baik. Masyarakat yang selama ini bergantung pada kegiatan ekstraksi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan, seperti penebangan mangrove, perlu diberikan akses pada peluang ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
Pengembangan kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Dengan menciptakan peluang kerja formal bagi penduduk pesisir, dapat mengurangi tekanan terhadap ekosistem karbon biru dan mendorong praktik pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Pembentukan "dana biru"
Dalam upayanya mencapai target ambisi karbon biru yang telah ditetapkan, Mozambik tidak hanya perlu melakukan reformasi di dalam negeri, tetapi juga harus merancang strategi keuangan internasional yang komprehensif.
Laporan juga menyoroti potensi besar dari pendanaan berbasis karbon, di mana Mozambik dapat berperan aktif dalam pasar karbon sukarela dan memanfaatkan mekanisme yang tertuang dalam Pasal 6 Perjanjian Paris untuk memperdagangkan kredit karbon di tingkat internasional.
Dengan terlibat dalam pasar-pasar ini, Mozambik tidak hanya dapat menarik investasi asing yang signifikan, tetapi juga dapat mempercepat skala dan cakupan proyek-proyek restorasi dan konservasi ekosistem karbon biru yang tengah berjalan.
Baca Juga: Blue Carbon: Gara-gara Mikroplastik, 'Keperkasaan' Mangrove Bakal Terganggu