Kapal Nemi
Di kedalaman Danau Nemi, Italia, terdapat sisa-sisa dua kapal raksasa yang dibangun atas perintah salah satu kaisar Romawi paling kontroversial, Caligula. Berkuasa hanya selama sekitar empat tahun (37-41 M), Caligula dikenal dengan kekejaman dan kemewahannya yang ekstrem.
Kapal-kapal Nemi, seperti yang dideskripsikan oleh John McManamon dalam bukunya From Caligula to the Nazis: The Nemi Ships in Diana's Sanctuary, adalah salah satu manifestasi nyata dari kemewahan dan keingintahuan sang kaisar.
Fungsi sebenarnya dari kapal-kapal ini masih menjadi teka-teki bagi para sejarawan dan arkeolog. Meskipun Danau Nemi memiliki kuil yang didedikasikan untuk Diana, dewi perburuan dalam mitologi Romawi, hubungan antara kuil ini dan kapal-kapal mewah tersebut belum dapat dipastikan.
Apakah kapal-kapal ini digunakan untuk upacara keagamaan, pesta pora yang megah, atau mungkin kombinasi keduanya? Pertanyaan-pertanyaan ini terus menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli.
Sayangnya, kita tidak dapat menyaksikan langsung kemegahan kapal-kapal Nemi ini. Kedua kapal tersebut, yang dibangun dengan teknologi dan material terbaik pada masanya, mengalami nasib tragis selama Perang Dunia II.
Bangkai kapal Peristera
Terbenam di kedalaman sekitar 20 meter di bawah permukaan Laut Aegean, dekat Pulau Peristera, terbaring sebuah saksi bisu peradaban kuno yang begitu megah. Bangkai kapal Peristera, dengan usia diperkirakan mencapai 2.400 tahun, menyimpan misteri dan keajaiban yang tak ternilai.
Kapal Peristera, dengan muatannya yang luar biasa berat, memberikan gambaran jelas tentang kemampuan maritim dan perdagangan yang telah berkembang pesat pada zaman Yunani Kuno.
Baca Juga: Nyaris Tewas, Apa Jadinya Bila Alfred Russel Wallace Kapok Menjelajah?