Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani, ada sebuah kisah tragis tentang pembantaian semua pria di Pulau Lemnos oleh para wanita yang dipimpin oleh ratu mereka, Hypsipyle.
Hypsipyle sendiri adalah ibu dari dua putra Jason, pahlawan legendaris yang memimpin para Argonaut dalam pencarian bulu domba emas.
Kisah ini berawal dari kutukan yang dijatuhkan oleh dewi Aphrodite kepada para wanita Lemnos karena ketidaktaatan mereka.
Sebagai dewi cinta, kecantikan, dan hasrat, Aphrodite juga dikenal sebagai simbol kesuburan, keanggunan, dan seksualitas. Kemarahannya membuat para wanita Lemnos diabaikan oleh suami mereka, yang kemudian membawa pulang budak dan selir dari penjarahan.
Merasa terhina dan dikhianati, para wanita Lemnos melancarkan pembalasan dengan membunuh semua kerabat laki-laki mereka. Tragedi ini menjadi latar belakang kisah Hypsipyle, yang juga terhubung dengan berbagai mitos lainnya.
Cerita tentang Hypsipyle dan pembantaian pria Lemnos tercatat dalam Iliad, sebuah drama karya Euripides, serta berbagai sumber sastra Yunani kuno lainnya.
Meskipun dikenal melalui tragedi ini, Hypsipyle sering digambarkan sebagai sosok yang cerdas, berani, dan berbakti kepada keluarganya, menambahkan kompleksitas pada karakternya dalam mitologi Yunani.
Pembunuhan para pria oleh para wanita Lemnos
Seperti yang sering terjadi dalam mitologi Yunani. Ada beberapa penjelasan mengapa para wanita Lemnos dikutuk oleh Aphrodite, sang dewi cinta, kecantikan, dan seksualitas.
Menurut salah satu versi mitos yang diceritakan dalam Argonautica karya Apollonius dari Rhodes, para wanita Lemnos dikutuk karena telah mengabaikan kuil-kuil dewa Olimpus.
Argonautika adalah wiracarita Yunani yang ditulis oleh Apollonius Rhodius pada abad ke-3 SM. Argonautika menceritakan mengenai perjalanan Jason dan para Argonaut dalam usaha mereka mendapatkan bulu domba emas dari daratan Kolkhis.
Baca Juga: Kematian Tragis Naga Ladon di Taman Hesperides dalam Mitologi Yunani
Sementara itu, dalam versi lain dari mitos yang diceritakan oleh penulis dan penyair Romawi abad pertama Masehi, Valerius Flaccus, wanita Lemnos dikutuk setelah perselisihan besar antara Aphrodite dan suaminya, Hephaestus.
Setelah Hephaestus memergoki sang dewi berselingkuh dengan Ares, dewa perang, ia mempermalukan pasangan itu di depan umum di hadapan para dewa Olimpus lainnya.
Aphrodite kemudian melampiaskan amarahnya pada para wanita Lemnos, tempat Hephaestus tinggal.
Apa pun itu, hasil kutukannya sama saja. Para wanita Lemnos ditolak oleh suami mereka demi para wanita Thrakia yang mereka tangkap saat merampok.
Marah karena kelalaian dan perselingkuhan suami mereka, para wanita Lemnos membantai semua pria. Setelah semua pria tewas, para wanita kini bertanggung jawab untuk memerintah pulau itu sendiri, bertani, dan bahkan berperang.
Pengkhianatan Aphrodite
Dalam mitologi Yunani, Hephaestus diceritakan sebagai putra dari Hera, tetapi tidak diketahui siapa ayahnya.
Berbeda dari dewa-dewa lainnya, Hephaestus disebut-sebut sebagai dewa yang buruk rupa. Bahkan, penampilan wajahnya membuat sang ibu kecewa, yang kemudian melemparnya dari Olimpus.
Hal itulah yang membuat kakinya pincang ketika mendarat di Pulau Lemnos. Hephaestus kemudian diasuh oleh Thetis, sebelum akhirnya membangun tempat kerjanya di bawah gunung berapi.
Dengan fisiknya yang kurang sempurna, Hephaestus berhasil menikahi Aphrodite, yang dikenal sebagai dewi cinta dan kecantikan. Namun, pernikahan itu terjadi bukan karena mereka saling cinta, tetapi karena siasat Hephaestus.
Tumbuh sebagai dewa yang ahli dalam pengerjaan logam, Hephaestus berhasil membelenggu ibunya dalam rantai tidak kasat mata.
Baca Juga: Singkap Ekologi Gunung Olympus, Rumah Dewa-Dewa Mitologi Yunani
Hephaestus baru mau melepas ibunya setelah ia dinikahkan dengan Aphrodite. Namun pada akhirnya, Hephaestus berulang kali dikhianati oleh Aphrodite.
Salah satu kisah perselingkuhan Aphrodite yang paling terkenal adalah dengan dewa Ares.
Hypsipyle sangat ingin menyelamatkan ayahnya yang sudah tua, Thoas, raja Lemnos, dari niat membunuh para wanita Lemnos lainnya. Thoas sendiri adalah putra dewa Dionysus dan putri fana Kreta, Ariadne.
Untuk menyelamatkan ayahnya, Hypsipyle memasukkannya ke dalam peti berlubang dan membiarkannya hanyut di laut. Beruntung bagi Thoas, peti itu ditemukan mengambang di air oleh seorang nelayan dan dia dibawa ke tempat yang aman di pulau Sicinus.
Menurut versi mitos lainnya, Hypsipyle menyelamatkan ayahnya dengan menyembunyikannya di kuil Dionysus pada malam pembantaian itu.
Keesokan paginya, Hypsipyle menyamarkan Thoas sebagai patung pemujaan Dionysus, dan membawanya keluar kota dengan kereta perang yang digunakan untuk mengarak patung tersebut selama upacara keagamaan. Ia kemudian diturunkan di atas perahu dan tiba di pulau lain dengan selamat.
Setelah pembantaian para pria dan pelarian Thoas tanpa sepengetahuan penduduk Lemnos yang tersisa, Hypsipyle diangkat menjadi penguasa pulau oleh para wanita Lemnos.
Jason dan Argonaut
Beberapa saat setelah pembunuhan para pria di pulau itu, Jason dan Argonaut singgah di Lemnos dalam perjalanan mereka untuk memperoleh bulu domba emas.
Kisah Apollonius dari Rhodes dan apa yang terjadi selanjutnya adalah versi cerita yang paling terkenal lainnya.
Jason dan Argonaut mendarat di Lemnos. Hal itu membuat Hypsipyle dan para wanita takut bahwa mereka adalah orang Thracia yang datang untuk menyerang mereka.
Jadi, para wanita mengenakan baju zirah mereka dan bersiap untuk menghadapi Argonaut dalam pertempuran.
Akan tetapi, para wanita itu dibujuk oleh Polyxo, perawat Hypsipyle yang sudah tua, untuk mengundang para Argonaut agar tetap tinggal di Lemnos.
Dengan demikian, para Argonaut tetap tinggal di pulau itu dan tinggal bersama para wanita itu, sementara Jason dan Hypsipyle tinggal bersama di istana.
Akhirnya, atas desakan Heracles, yang tetap terpisah dari kru Jason lainnya, para Argonaut meninggalkan pulau itu untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Hypsipyle memberi tahu Jason bahwa tongkat kerajaan ayahnya akan menunggunya jika dia memutuskan untuk kembali, tetapi dia meragukan bahwa Jason akan melakukannya.
Setelah dia meninggalkan pulau itu, Hypsipyle kemudian melahirkan dua putra Jason, yaitu Euneus dan Thoas.
Dalam mitos lain, Eueneus dan Thoas akan menyelamatkan ibu mereka dari perbudakan setelah para wanita Lemnos mengetahui bahwa dia telah menyelamatkan ayahnya, dan memaksanya untuk melarikan diri.