Sebaliknya, ketika kita terlibat sepenuhnya dalam suatu aktivitas yang kita nikmati, seperti bermain musik atau catur, perhatian kita menjadi sangat fokus dan pikiran kita menjadi tenang.
Dengan sedikit gangguan atau pikiran yang melintas, otak kita tidak perlu memproses banyak informasi tambahan, sehingga waktu terasa berjalan lebih cepat.
Di sisi lain, kebosanan justru memperpanjang waktu karena pikiran kita menjadi tidak terfokus dan cenderung mengembara ke berbagai hal yang tidak relevan, sehingga otak kita harus terus-menerus memproses informasi yang tidak berguna.
Pengalaman ekspansi waktu
Pengalaman ekspansi waktu, yang sering disebut 'Tees', merupakan fenomena psikologis yang cukup umum di mana persepsi waktu seseorang seolah-olah melambat secara drastis dalam situasi kritis atau intens.
Studi menunjukkan bahwa sekitar 85% populasi pernah mengalami setidaknya satu episode Tees dalam hidup mereka.
Kecelakaan dan situasi darurat merupakan pemicu paling umum dari Tees, dengan sekitar setengah dari semua pengalaman dilaporkan terjadi dalam konteks tersebut.
Dalam momen-momen yang penuh tekanan ini, individu seringkali melaporkan memiliki waktu yang seolah-olah 'terhenti' untuk memproses informasi, membuat keputusan, dan mengambil tindakan.
Banyak yang meyakini bahwa ekspansi waktu ini telah berperan penting dalam menyelamatkan mereka dari cedera serius, bahkan kematian, karena memungkinkan mereka untuk melakukan manuver atau tindakan pencegahan yang mungkin tidak terpikirkan dalam kondisi normal.
Sebuah contoh yang menarik adalah kisah seorang wanita yang berhasil menghindari sebuah benda logam yang jatuh dari atas mobilnya.
Ia menjelaskan bahwa "perlambatan waktu" yang dialaminya memungkinkan dirinya untuk secara cermat menganalisis situasi dan memilih tindakan penyelamatan yang paling tepat.
Baca Juga: Perubahan Iklim Jadi Faktor Burung Tertabrak Pesawat Lebih Sering Terjadi